Rabu, 01 Juli 2020

PENGUATAN PARTISIPASI MASYARAKAT HADAPI COVID-19.

MOJOKERTO KOTA-Kampung Mandiri Pangan (Mapan) merupakan inovasi baru Pemerintah Kota Mojokerto dalam mempercepat pemulihan kesejahteraan ekonomi dan dampak pandemi Covid-19.Kampung Mapan yang dikoordinir melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) tersebut,akan dikalaborasikan dengan Kampung Tangguh dalam penguatan partisipasi masyarakat dalam menghadapi 'new normal life'atau tatanan kehidupan baru.Hal ini disampaikan langsung oleh Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari,dalam rapat koordinasi percepatan penanganan Covid-19,(Senin,29/6).Ning Ita,sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menjelaskan.Kampung Mapan yang merupakan program unggulan dari pemerintah daerah adalah dari pemerintah daerah adalah sebuah kampung kemandirian masyarakat dalam penguatan ekonomi keluarga akibat terdampak Covid-19.Nantinya,kampung mapan akan dibentuk di masing-masing kelurahan dengan berbagai karakteristik masing-masing wilayah.Misalnya seperti,kampung hidroponik khusus sayuran produktif,kampung hidroponik khusus buah,kampung budidaya lele,kampung budidaya nila,kampung peternakan ayam dan masih banyak lainnya."Saat ini,Pemerintah Kota Mojokerto dalam merencanakan program ketahanan pangan (Kampung Mapan) telah menyediakan 15 hektar tanah sebagai wadah bagi masyarakat yang ingin bertani secara kelompok besar.Bagi amsyarakat yang ingin bertani diarea privat,kami juga menyediakan.Contohnya bertanam sayur dengan cara hidroponik & polybag.Dan tentunya,Kampung Mapan ini memiliki kelompok karakteristik yang berbeda-beda.Jadi,program yang berbasis partisipasi masyarakat inilah yang nantinya akan kami kolaborasikan dengan Kampung Tangguh yang juga berbasis partisipasi masyarakat,dalam menangani Covid-19,"jelasnya.Kampung Tangguh,merupakan program unggulan yang dicetuskan oleh Polda Jatim sebagai upaya melawan penyebaran Covid-19 yang dimulai dari sektor paling bawah,yakni desa/perkampungan & warga.Kampung Tangguh,saat ini telah diterapkan di 18 Kelurahan se-Kota Mojokerto,sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran dengan mengerahkan seluruh lapisan masyakarat,tanpa terkecuali.Dengana danya Kampung Tangguh,diharapkan mampu menjadi pemantik bagi masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan di lingkungan masing-masing."karena Kampung Tangguh & Kampung Mapan,merupakan program unggulan yang akan dikolaborasikan,maka akan ada tambahan indikator-indikator keberhasilan.selain yang telah ditentukan dari jajaran Polri.Karena Kampung Tangguh & Kampung Mapan sama-sama berbasis partisipasi masyarakat dalam penguatan penanganan Covid-19,& salah satu fokusnya adalah lumbung pangan,maka penilaiannya pun tak lepas dari Ketahanan Pangan.Untuk pelaksanaannya,Kampung Mapan akan dinilai selama 6 bulan,sedangkan Kampung Tangguh hanya 3 1/2 bulan,"terangnya.Ning Ita berharap,dengan adanya Kampung Mapan & Kampung Tangguh,masyarakat Kota Mojokerto dapat lebih disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.Terlebih,dalam masa transisi penerapan masa new normal life atau tatanan hidup baru,masyakarat dianjurkan lebih mawas diri terhadap penyebaran Covid-19.Pasalnya,masih banyak masyakarat yang menyalahartikan adaptasi tatanan hidup baru dengan meniadakan protokol kesehatan."Mari gotong-royong,bangkit dari Covid-19,kita sehat,SDM hebat,ekonomi kuat.Partisipasi seluruh elemen masyarakat sangat kami butuhkan dalam menghadapi Covid-19,bersama Kampung Tangguh,bersahabat,"tandasnya.(Di kutip dati Radar Mojokerto,Jawa Pos,30 Juni 2020).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label : KEGIATAN