Jumat, 05 Juni 2020

Binrohtal 891 : Keutamaan Puasa Syawal

Saat ngaji usai salat Duhur di masjid Junnatul Fuadah Polres Jombang,Rabu (3/6),Pengasuh Pesantren Faalahul Muhibbin,Watugaluh,Diwek,KH Nurhadi/Mbah Bolong menjelaskan keutamaan puasa 6 hari di bulan Syawal."Rasulullah Muhammad SAW menyatakan,orang yang puasa Ramadhan ditambah puasa 6 hari di bulan Syawal,seperti puasa setahun penuh,"tuturnya.Mbah Bolong menjelaskan,sebagaimana ditegaskan dalam QS Al An'am 160,setiap kebaikan minimal dibalas 10 kali lipat.Puasa Ramadhan 30 hari sama dengan puasa 300 hari.Sementara dalam setahun ada 360 hari.Nah,puasa Syawal 6 hari itu sama dengan puasa 60 hari."Puasa 6 hari di bulan Syawal boleh dilaksanakan berurutan maupun terpisah,"ucapnya.Misalnya setiap Senin & Kamis dibarengkan dengan dengan niat puasa Sunah Senin & Kamis.Ini boleh bahkan malah memperoleh pahala dobel.Pahala puasa 6 hari Syawal & puasa Senin-Kamis.Orang yang puasa 6 hari Syawal diberi banyak keistimewaan."Diantara keistimewaannya adalah saat sakaratul maut dia akan merasakan nikmat.Seperti nikmatnya orang yang minum dingin saat kehausan,"bebernya.Mbah Bolong cerita,ada tabiin bernama Sufyan As Tsauri.Dia tinggal di Mekkah selama 3 tahun.Di Makkah,Sufyan punya teman bernama Abdullah.Pria itu memiliki kebiasaan istiqomah.Dia istiqomah puasa sunah.Juga selalu datang ke Masjidil Haram pada waktu terik matahari,lalu melakukan tawaf & salat sunah 2 rekaat.Suatu hari Sufyan tidak melihat Abdullah melakukan tawaf.Sufyan lantas mendatangi rumah Abdullah.Ternyata Abdullah sedang terbaring sakit.Dalam kondisi lemah,Abdullah menyampaikan pesan."Apabila aku mati nanti,hendaklah kamu sendiri yang memandikan aku,menyakitiku,lalu kuburkan aku.Jangan kau tinggalkan aku sendirian di kuburan pada pada malam harinya.Talqinkanlah aku dengan kalimat tauhid ketika Malaikat Munkar dan Nakir menanyaiku"ujar Abdullah.Sufyan pun menyanggupi.Tak lama kemudian Abdullah meninggal dunia.Sufyan merawat jenasahnya,memandikan,mengkafani,menyalati,hingga ikut menguburkan.Pada malam harinya,Sufyan juga menunggu sendirian diatas makam sahabatnya itu sambil membacakan kalimat talqin.Beberapa saat kemudian,antara sadar & tidak,Sufyan mendengar suara dari atas."Wahai Sufyan,orang tersebut tidak butuh penjagaanmu,tidak butuh talqinmu,tidak juga butuh pelipur laramu karena aku telah mentalqinkanlah & memberinya kesenangan,"kata suara tanpa wujud itu."Dengan apa engkau menjaganya?"tanya Sufyan.""Dengan puasa di bulan Ramadhan & diikuti puasa 6 hari di bulan Syawal,"jawab  suara itu.Tak lama setelah dialog itu,tiba-tiba Sufyan terjaga & tersadar.Ia kaget karena saat itu ia tidak melihat seorang pun disekelilingnya.Sufyan masih ragu,apakah suara itu berasal dari malaikat atau setan yang berupaya menghasutnya.Oleh karena itu,Sufyan kemudian pergi untuk mengambil air wudhu,melaksanakan salat,kemudian pergi tidur.Anehnya,dalam tidur itu dia bermimpi sama persis dengan kejadian tadi.Bahkan mimpinya berulang hingga 3 kali.Hal itu membuat Sufyan yakin sekali bahwa suara itu berasal dari malaikat Allah,bukan dari setan.Ia juga mengerti bahwa sahabatnya telah mendapatkan nikmat kubur.Sufyan pun berdoa kepada Allah SWT,"Ya Allah,dengan anugerah & kemuliaan-Mu,berilah aku taufik agar dapat berpuasa seperti puasanya sahabatku ini,"(Di kutip dari Radar Jombang,Jawa Pos,4 Juni 2020).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label : KEGIATAN