Rabu, 06 November 2019
BINROHTAL 745:SOLUSI MASALAH.
Saat ngaji usai salat Duhur di masjid Polres Jombang,Kamis (24/10),pengasuh Pesantren Tebuireng Putri,KH Fahmi Amrullah Hadzik menjelaskan pentingnya instropeksi ketika dapat masalah."Dalam hidup,setiap orang sering mengalami masalah dalam berbagai hal.Dan umumnya mereka menganggap penyebab masalah itu selalu sesuatu yang dohir-dohir saja.Sehingga solusinya pun sesuatu yang dohir.Padahal bisa jadi masalah itu disebabkan oleh sesuatu yang batin,sehingga solusinya harus sesuatu yang batin"tuturnya.Para sufi bisa merasakan akibat dari sesuatu yang tidak halal.Semisal tidak merasakan manisnya ibadah seperti dialami Abu Yazid Albustomi.Atau ditolaknya dan seperti yang dialami Ibrahim bin Adham."Bisa jadi,masalah yang kita hadapi saat ini karena perut kemasukan barang haram.Atau kurangnya sedekah kita.Atau akibat hal-hal buruk yang tidak kita sadari.Maka sering-seringlah mohon ampun kepada Allah SWT & meminta maaf kepada orang lain.Siapa tahu itulah solusi masalah kita,"paparnya.Gus Fahmi lalu cerita Abu Yazid Al Bushtami.Abu Yazid cukup lama tidak merasakan kenikamatan & kelezatan beribadah.Hingga Abu Yazid menghadap ibunya & memberanikan diri untuk bertanya."Wahai Ibunda,selama ini aku tak menemukan manisnya beribadah & ketaatan.Ingat-ingatlah,apakah Ibunda pernah mengonsumsi makanan haram saat aku masih brrada dalam perut atau ketika aku masih menyusu?".Sang Ibunda diam agak lama.Ia berusaha mengingat-ingat seluruh peristiwa seperti apa yang dikatakan anaknya."Wahai anakku,"jawab Ibu Aabu YAzid kemudian."Saat kau masih dalam perut,ibunda suatu kali naik ke atas atap.Ibunda melihat sebuah ember berisi keju & karena berselera ibunda mencicipinya seukuran semut tanpa seizin pemiliknya."Pasti gara-gara ini,"kata Abu Yazid.Ia lantas memohon kepada ibunya untuk menemui si pemilik keju & memberitahu masalah yang terjadi.Sang ibunda pun menuruti permintaan Abu Yazid;mendatangi pemilik keju itu & menceritakan perbuatannya yang mencuil keju hanya sebesar semut lalu memakannya."Keju itu sudah halal untukmu,"kata pemilik keju kepada sang ibunda yang segera ia kabarkan kepada anaknya.Abu Yazid dapat merasakan manisnya ketaatan & beribadah kepada Allah SWT.Kisah yang terekam dalam Kitab An-Nawadir karya Syekh Syihabuddin Ahmad bin Salamah al-Qulyubi ini memberi pesan tentang pentingnya membersihkan diri dari hal-hal haram,baik dari segi substansi ataupun karena cara memperolehnya.Terputusnya ibadah dari rasa manisnya yang dialami Abu Yazid juga menunjukkan bahwa selalu ada keterkaitan antara penyimpangan perbuatan fisik seseorang & suasana rohani.Dan,penyimpangan tersebut tak mesti bersumber dari diri sendiri,tapi juga dari orang tuanya.Kenyataan ini pula yang memberi peringatan para orang tua agar sangat berhati-hati dalam memenuhi kebutuhan anak-anaknya; pastikan semua halal,dengan demikian kehidupan akan berkah.(Di kutip dari Radar Jombang,Jawa Pos,25 Oktober 2019).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar