Rabu, 09 Oktober 2019

TAMAN BACA PERISAI,PERPUSTAKAAN DI ATAS BANTARAN SUNGAI,BERAWAL DARI KEGELISAHAN,KENALKAN ANAK DENGAN EKOSISTEM.

MOJOKERTO KOTA-Banyak cara dilakukan orang tua dalam menumbuhkan semangat belajar anak.Termasuk dengan mendirikan taman baca unik yang dapat memancing minat baca buah hati mereka.Emak-emak dari Kelurahan / Kecamatan Prajurit Kulon ini,sengaja mendirikan perpustakaan mandiri di bantaran sungai Brangkal.Sore itu,terlihat puluhan anak beserta ibunya berbondong-bondong mendatangi bantaran sungai.Dengan semangat tinggi,mereka langsung memilah & memilih sejumlah buku yang sudah tertata rapi di boks yang sudah tersedia.Hampir sebagian besar anak-anak memilih buku bacaan dongeng dan novel yang banyak menawarkan gambar-gambar lucu dan menghibur.Yang kemudian dibacakan ibunya masing-masing sesuai judul yang tertera di cover buku.Nampak puluhan anak berusia antara 3 sampai 6 tahun itu menyimak dengan seksama dongeng yang disampaikan,sembari duduk di pangkuan ibu mereka.Meski tak jarang mereka suka berlarian kesana kemari hanya sekadar bermain.Begitulah gambaran suasana Taman Baca Perisai saat sedang menggelar buku bacaan.Meski berada di tanggul sungai,ibu-ibu beserta anak-anaknya begitu semangat saat sudah berkumpul.Hari Minggu sore menjadi waktu yang tepat dalam memberkan suntikan literasi bagi putra-putri mereka."Kalau hari Minggu itu kan ibu-ibu & anak-anaknya bisa bebas,karena sudah nggak ada kerjaan,"tutur Ira Stariasih,pegiat Taman baca Perisai,Lingkungan
/Kelurahan/Kecamatan Prajurit Kulon,Kota Mojokerto.Ira menjelaskan,pendirian taman baca sendiri tak lepas dari kegelisahan orang tua akan keterbatasan yang mereka alami.Di mana,sebagai warga pinggiran,akses untuk mendapatkan ilmu atau bacaan buku bacaan tak cukup menjangkau,baik secara materi maupun pengetahuan.Hal ini yang kemudian mendorong sebagian emak-emak mencetuskan perpustakaan kecil sejak Februari 2019.Dengan mengumpulkan buku-buku bacaan,baik dari hasil sumbangan maupun beli di loakan.Dengan tekun,buku-buku tersebut mereka tata ssuai jenis & jenjang usia anak-anak.""Awalnya ya ngumpulin yang punya-punya buku,terus juga membuka donasi buat taman baca.Dan sekarang,Ahamdulillah sudah terkumpul hampir 300-san buku.Termasuk sumbangan dari Pemkot,"tambahnya.Ira tak menampik bahaya pilihan lokasi taman baca yang berada di tanggul sungai Brangkal.Namun,kekhawatiran itu bisa diredam seiring dibagunnya pagar-pagar pembatas.Sehingga,anak-anak bisa dengan aman membaca dan menulis dengan tenang."Pilihan di tanggul sungai karena suasananya lebih segar.Sambil menikmati suasana senja di pinggir sungai"tambahnya.Tak hanya itu,pilihanku lokasi di kawasan pinggiran sungai juga untuk membangkitkan kepedulian anak terhadap lingkungan sekitar.Di mana,anak-anak bisa mengetahui dan berkenalan secara langsung akan ekosistem sungai.Bahkan,tak jarang mereka bisa berwisata air menggunakan perahu karet milik Satpol PP Kota Mojokerto.Mulai dari flora dan fauna yang hidup di sekitarnya.Dari situ,diharapkan bisa muncul rasa kasih sayang terhadap lingkungan dalam benak anak-anak."Kayak musim begini,airnya kan tenang.Anak-anak bisa putar-putar pakai perahu karet.Pastinya didampingi ibunya juga dengan peralatan yang safety"tandasnya.(Dikutip Radar Mojokerto,9 Oktober 2019).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label : KEGIATAN