Mojokerto menjadi salah satu daerah yang cukup penting di masa pra-kemerdekaan.Pada era penjajahan Belanda,Mojokerto menjadi salah satu daerah penyangga industri.Terdapat belasan pabrik gula/PG.Karena itu,untuk mendukung pelayanan kesehatan,juga ditunjang pendirian fasilitas kesehatan/Faskes.Pembanguan diawali dengan klinik.Seiring perkembangan,lahirlah rumah sakit/RS dengan peralatan yang lebih canggih & modern.Sejarawan Mojokerto Ayyuhannafiq,menuturkan,setidaknya RS kali pertama yang tercatat berdiri di Mojokerto adalah Eschauzierfabriken atau RS Pabrik Gula Eschauzier atau Pabrik Gula Eschauzier.Faskes tersebut didirikan di Gatoelweg atau kini di Jalan Raden Wijaya,Kecamatan Kranggan,Kota Mojokerto.Faskes yang kemudian lebih dikenal dengan RS Gatoel itu diresmikan pada 4 April 1930.Pria yang akrab disapa Yuhan ini,menjelaskan,pendirian awal RS Gatoel itu dikhususkan melayani para pegawai pabrik yang dinaungi NV Eschauzier Concern.Perusahaan yang dimiliki oleh taipan Belanda Gerald Eschauzier ini memiliki banyak pabrik gula.Kurang lebih ada 8 industri gula milik Eschauzier yang tersebar di Mojokerto
- Yang terbesar adalah PG Sentanan Lor,Kota Mojokerto
- PG Brangkal,Kecamatan Sooko
- PG Dinoyo,Kecamatan Jatirejo
- PG Kenanten,Kecamatan Kutorejo
"Terdapat ribuan karyawan pabrik gula yang perlu mendapatkan pelayanan kesehatan agar industri bisa berjalan optimal,"terangnya.Selanjutnya,pada Februari 1927,Eschauzier melayangkan proposal pendirian faskes.Yuhan memaparkan,kebutuhan RS dinilai cukup mendesak untuk segera dibangun.Sebelumnya merealisasikan itu,terlebih dulu harus mengantongi persetujuan dari kongsi dagang yang dibentuk oleh Eschauzier sendiri.Setidaknya,pada tahun 1927 itu sudah terdapat Polikliniek Gatoel.Namun,karena banyaknya pasien yang harus ditangani,mak dibutuhkan faskes yang berskala lebih besar lagi."Sehingga,fasilitas kesehatan di Gatoel itu merupakan pengembangan dari sebuah klinik yang sudah ada sebelumnya,"ujarnya.Pun demikian dibeberapa PG lainnya yang berdiri poliklinik.Karena itu,tujuan pembangunan RS Gatoel agar bisa difungsikan sebagai faskes tingkat lanjutan.Sebab,peralatan & tenaga medis poliklinik cukup terbatas."Karena itu,hanya bisa melayani pasien dengan katagori ringan saja.Kalaupun ada kasus penyakit berat,maka harus dirujuk ke Suarbaya,"tandasnya.Sekitar sebulan setelah proposal diajukan,akhirnya persetujuan pun turun.Eschauzier memilih sebuah tempay di Jalan Gatoel/kini Jalan Raden Wijaya untuk dibangun Eschauzierfabriken Ziekenhuis atau yang lebih dikenal dengan RS Gatoel..Mantan Ketua KPU Kabupaten ini,menyebutkan,lahan yang disiapkan seluas 300 X 250 meter.Tahap pembanguanan awal dilaksanakan pada April 1927.Konsep pembangunnya cukup modern.Di bagian bangunan utama terdapat ruang operasi,apotek,hingga lengkap dengan laboratorium medis.Sementara didalamnya tersedia 20 ruangan untuk rawat inap.Masing-masing dapat menampung sekurangnya 12 pasien.Proses pembangunan serta penyediaan peralatan medis memakan waktu hingga 3 tahun.Pada tahun 1930,Gatoel Ziekenhuis menjadi faskes pertama yang menggunakan piranti & sistem modern di Mojokerto,"ulasnya.
Layani Masyarakat,Pemkot Bangun R.S.U.D
Sementara itu,berdirinya Ziekenhusi Gatoel rupanya memicu lahirnya sejumlah faskes lainnya.Sekitar 1 dekade kemudian,Gementee atau Pemerintahan Kota Mojokerto juga memiliki Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) untuk kali pertama.Peresmian RS pelat merah itu berlangsung pada Jumat 15 Maret 1940 lalu.Ayuhanafiq menceritakan,RS milik pemerintah itu didirikan di Jalan Gajah Mada Kota Mojokerto.Rencana pembangunannya telah digagas oleh Gemeentesraad atau Dewan Perwakilan Kota sejak November 1938.Ide tersebut kemudian dituangkan dalam bentuk proposal.Meliputi tipe rumah sakit,fasilitas dan juga tarif pelayanan yang bakal diterapkan.Yuhan menyebut,rancangan itu kemudian diajukan pada Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk diminta persetujuan.Gubernur kemudian menurunkan izin pendirian setelah dibahas dalam rapat Proviclalsraad atau Dewan Perwakilan Provinsi pada 15 Januari 1939."Dalam keputusannya,RSUD Mojokerto dikategorikan sebagai layanan medis kelas III"paparnya.Dia menjelaskan,kategori tersebut merupakan tipe terendah bagi RS saat itu.Diperkirakan,alasan pemberian kelas terendah lantaran sudah ada faskes yang lebih tinggi kelasnya di Mojokerto.Faskes tersebut tak lain adalah RS Gatoel yang dimiliki oleh Eschauzier Concern."Karena itu,yang menjadi sasaran pelayanan di RSUD adalah masyarakat dan juga pegawai pemerintahan golongan rendah"bebernya.Berbeda dengan RS Gatoel yang pada awal pendirian dikhususkan pegawai PG saja,faskes milik pemkot ini difungsikan untuk pelayanan umum masyarakat.Di sampung itu,juga memiliki kekhususan untuk merawat serta mengisolasi penderita penyakit menular.Sebab sejak awal pendirian Wali Kota H.J Van Haeften menyebutkan jika faskes tersebut bakal digunakan untuk RS khusus kusta.Akan tetapi,dalam pembahasan rapat usulan dewan kota dengan proposal pendirian RSUD,disepakati bahwa pelayanannya diperluas untuk pelayanan umum.Sebab,imbuh Yuhan saat itu dewan kota berpandangan jika pelayanan kesehatan dari pemerintah di Mojokerto terbilang cukup minim.Sehingga dianggap masih layak untuk dibuatkan rumah sakit meski fasilitasnya berskala kecil.Seorang dokter yang berpraktek di Mojokerto dr Leimena,kemudian diangkat menjadi direktur pertama RSUD dr.Wahidin Sudiro Husodo.Dia melanjutkan,pada jaman revolusi saat pemerintahan kota bentukan Belanda sempat dibubarkan,pengelolaan RS kemudian berpindah tangan di Pemerintahan Kabupaten Mojokerto.Saat ini,bangunan fisik faskes yang kemudian diberi nama RSUD dr.Wahidin Sudiro Husodo itu sudah tamat riwayatnya.Sejak 2012 lalu,pemkot telah meresmikan bangunan gedung RSUD baru yang berada di Jalan Raya Surodinawan.Kecamatan Prajurit Kulon.Sementara bekas rumah sakit lama,kini telah dibangun gedung Graha Mojokerto Service City (GMSC).(Dikutip Radar Mojokerto,10 Oktober 2019). .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar