Selasa, 08 Oktober 2019

HARI KESEHATAN MENTAL SEDUNIA,CEGAH BUNUH DIRI,ADA KECENDERUNGAN DEPRESI BUTUH TEMAN.

Pada 10 September lalu,ada peringatan Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia,Sebulan setelahnya,ada Hari Kesehatan Mental Sedunia yang bakal diperingati Kamis (10/10).Keduanya mengangkat satu tema : Pentingnya pencegahan bunuh diri.Pada tahun 2013,Badan Kesehatan Dunia/WHO mencanangkan penurunan angka kejadian bunuh diri hingga 10% pada 2020.Namun,target tersebut masih dapat jauh.Dalam riset yang dilaksanakan pada 2010,WHO mengungkap terjadi 800 ribu kasus bunuh diri dalam setahun.Alhasil,di momen Hari Kesehatan Mental Sedunia tahun ini,tema yang diangkat adalah pencegahan bunuh diri.Menurut dr.Nalini Muhdi SpKJ(K),keinginan untuk melakukan bunuh diri tidak bisa dianggap sepele.Apalagi jika sudah sampai tahap mencoba."Orang yang pernah mencoba bunuh diri punya kemungkinan mengulangi tindakannya itu hingga 100 kali lipat,"urainya.Umumnya,psikiater dari RSUD dr.Sutomo Surabaya tersebut menjelaskan,mereka yang merencanakan bunuh diri tidak benar-benar ingin mengakhiri hidup."Mereka merasakan pain,rasa sakit yang luar biasa,baik fisik atau mentalnya.Keinginan bunuh diri dipandang bisa mengakhiri penderitaan itu,"paparnya.Nalini mengungkapkan,niat bunuh diri muncul ketika rasa sakit yang dirasakan lebih besar ketimbang kemampuan mereka dalam menyelesaikan masalah/coping strategy.Alumnus FK Unair Surabaya tersebut menguraikan,coping strategy dipengaruhi kondisi mental & kepribadian seseorang.Mereka yang punya sifat impulsif,perfeksionis,& sulit menjaga deeprelationship lebih berisiko melakukan bunuh diri."Saking dalamnya,rasa sakit itu membuat mereka merasa "terjebak" & helpness.Akhirnya,muncul depresi,"ungkap Nalini.Di sisi lain,dr.Hendro Riyanto SpKJ menambahkan,depresi bisa berakar & beragam masalah.Mulai ekonomi,kehilangan orang terdekat,hingga tekanan dari lingkungan kerja.Meski begitu,hal itu tidak lantas membuat orang yang "terjamin"baik kaya,berpangkat tinggi,hingga terkenal,lepas dari momok bunuh diri."Siapa pun bisa depresi.Tapi semua bisa mencegah orang yang depresi mengarah ke bunuh diri"kata Hendro.Kuncinya tidak membiarkan orang-orang dengan kecenderungan depresi sendirian.Teman,kerabat,atau keluarga yang dekat disarankan mendampingi."Perlahan cari tahu,kenapa sih dia sampai seperti itu?Dengarkan tapi jangan judge,membandingkan atau mengurui"tegas dokter spesialis kedokteran jiwa yang berpraktek di RSJ Menur,Surabaya tersebut.Dia melanjutkan idealnya orang yang depresi diajak melakukan pengobatan.Sayang lanjut Hendro,kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kesehatan mental masih rendah."Anggapan orang yang ke psikiater itu "gila" masih ada.Akhirnya gangguan jiwa sering tidak terdeteksi dan tertangani dengan baik"ungkapnya.Banyak yang telah datang dalam kondisi depresi berat,yang justru lebih sulit ditangani.Hendro maupun Nalini menegaskan,keinginan bunuh diri bisa dicegah.Sistem pendukung yang kuat-baik dari keluarga,teman,maupun rekan kerja / sekolah-mutlak dimiliki."Tetap jalin koneksi dan jangan biarkan mereka sendirian menghadapi rasa sakitnya"saran Nalini.

============= Cermati Tanda Cry For Help =============
Orang-orang yang memiliki kecenderungan bunuh diri umumnya sudah "berteriak" meminta pertolongan.Apa saja tandanya?
1.Ingin mencederai diri
2.Perilaku agresif,baik kepada diri sendiri maupun orang lain.
3.Cemas & sulit tidur
4.Intensitas mood swing tinggi
5.Merasa terjebak & 'buntu' sehingga melarikan diri ke obat-obatan terlarang atau minuman berakohol
6.Mengungkapkan perihal keinginan bunuh diri atau kematian secara tertulis maupun lisan kepada orang lain.
7.Sering mencari akses untuk melakukan bunuh diri ( membeli senjata tajam,obat atau alat untuk mencederai
diri sendiri)
8.Meninggalkan suicide note.Bisa di buku harian,catatan,atau unggahan media sosial.

________________ Apa Yang Bisa Kita Lakukan? ________________
< Dekati,dengarkan,beri dukungan kepada orang depresi
< Jika tidak ada perubahan sikap,ajak pasien meminta bantuan tenaga medis/profesional
< Selalu dampingi.Pendampingan bisa "Menekan" pikiran negatif di benak pasien
< Singkirkan benda yang berpotensi digunakan untuk mencederai diri
< Hindari aktivitas yang membuat mood ngedrop,misalnya mendengarkan lagu mellow,melihat foto,atau mengunjungi makam orang terkasih yang menjadi "pegangannya".
< Cari pengalih perhatian dengan mengikuti komnitas atau melakukan hobi
< Lakukan terapi obat & Psikoterapi secara rutin.

+++++++++++++ Postvention Tak Kalah Penting +++++++++++++++
Kehilangan orang terkasih karena bunuh diri merupakan pukulan berat.Rasa dukanya melebihi kematian akibat sebab lain.Intervensi berupa bantuan sangat dibutuhkan mereka yang ditinggal bunhu diri/postvention
^ Mengapa?
@ Rentan menjadi sasaran judgement lingkungan sekitar
@ Muncul perasaan bersalah kepada orang terdekat yang ditinggalkan
@ Periode 'sembuh' dari masa duka setiap orang berbeda-beda.Ada yang mampu segera 'move on',tetapi ada yang kesedihannya berlarut-larut
@ Salah satu faktor resiko bunuh diri adalah genetik.Jika ada anggota keluarga yang melakukan bunuh diri,keturunan selanjutnya amat beresiko melakukan hal serupa di kemudian hari.Postvention dibutuhkan untuk memulihkan diri sekaligus sebagai pencegahan (prevention) bunuh diri.
^ Tindakan
@ Cermat dalam menyampaikan kembali kabar tentang kematian (Baik di medai massa maupun unggahan di media sosial).
@ Menghindari bahasan tentang kematian,bunuh diri,maupun berkabung
@ Bijak menyampaikan berita duka dengan pemilihan kata yang halus & tidak menyinggung
@ Fokus kepada keluarga yang ditinggalkan,bukan pada yang meninggal maupun penyebab kematiannya.
@ Bantu anggota keluarga atau orang yang ditinggalkan untuk bangkit & kembali menjalani hidup.

**************** Kematian Dalam Angka *****************
$ Setiap 40 detik,ada 1 orang meninggal dunia karena bunuh diri.Bunuh diri adalah penyebab kematian terbesar kedua di kalangan usia. 15-29 tahun
$ Sebanyak 79% kasus terjadi di negara berkembang & miskin
$ Angka kematian akibat bunuh diri 55% lebih tinggi ketimbang korban perang & pembunuhan.
( Dikutip dari Jawa Pos,Health For Her,8 Oktober 2019).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label : KEGIATAN