Kota Mojokerto semakin dekat dengan predikat Kota Sehat Swasti Saba Wiwerda tahun ini.Berbagai indikator penghargaan Kota Sehat telah dikunjungi dan dinilai tim Verifikasi Tingkat Nasional 2019 selama 4-5 September lalu.Berbagai inovasi Pemkot mendapatkan apresiasi,termasuk program di bawah naungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mojokerto.Menjadi salah satu kota yang masuk menjadi nominator dalam ajang lomba Kota Sehat tingkat Nasional,Kota Mojokerto telah melakukan berbagai persiapan dengan matang.Di antaranya yang dilakukan DLH Kota Mojokerto turut terlibat langsung dalam ajang bergengsi tahunan ini.Kepala DLH Kota Mojokerto Ikromul Yasak mengatakan,meski dalam ajang Kota Sehat yang menjadi 'leading sector'secara langsung adalah Dinas Kesehatan (Dinkes),namun DLH juga turut membantu menyukseskan program tersebut.Setidaknya terdapat dua titik lokasi penilaian Kota Sehat 2019 yang ada di bawah naungan DLH.Lokasi pertama adalah Alun-Alun Kota Mojokerto."Oleh karena itu,sebelum hari penilaian Kota Sehat,kami sudah melakukan persiapan untuk mempercantik Alun-Alun"terangnya.Sebagai salah satu 'landmark'Kota Onde-Onde,tim verifikasi melakukan kunjungan dan penilaian di alun-alun pada Rabu (4/9).Sedangkan lokasi kedua yang dilakukan verifikasi lapangan adalah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Randegan,Kelurahan Kedundung,Kecamatan Magersari.Didampingi langsung Kepala DLH Kota Mojokerto Ikromul Yasak,sebanyak lima anggota tim verifikasi diketuai oleh Sofwan ST,MM,lantas mengelilingi TPA Randegan,Kamis (5/9)."Di TPA Randegan sendiri yang difokuskan menjadi acuan penilaian adalah Kebersihan,Keindahan,Penghijaun dan Bank Sampah Induk (BSI)"terang Yasak.Pak Yasak menambahkan,perwajahan di TPA Randegan saat ini dipercantik dengan penambahan hiasan di sepanjang jalan menuju taman TPA.Tak cukup sampai di situ,pihaknya juga menambah jenis tanaman yang menggunakan sistem tanam hidroponik.(Dikutip Radar Mojokerto,10 September 2019).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar