Selasa, 09 Juli 2019

APLIKASI PENGHITUNG KALORI PICU OBSESI.

Aplikasi penghitung kalori kerap di unduh mereka yang tengah menjalankan diet.Sebab,ia bisa membantu menghitung kalori yang masuk,Di sisi lain,aplikasi tersebut membuat penggunanya rentan mengalami gangguan pola makan.Hal itu dialami Jack Henderson,21.Dia merasa "dikontrol" oleh aplikasi itu.Karena aplikasi tersebut,Henderson menghindari makanan rumahan.Sebab,jenis makanan itu tidak terdeteksi di aplikasi.Di sisi lain,aplikasi tersebut membuatnya seakan terobsesi."Saat aku makan agak banyak,hitungan kalori naik.Biasanya aku memuntahkan makanan & melewatkan waktu makan setelahnya,"ungkapnya.Saking frustasinya,dia drop uot dari kampus.Henderson & orang tuanya lantas mengikuti terapi."Di sisi pertama,aku diminta menghapus aplikasi itu,"tuturnya.hal serupa di alami Holly Mosse,25.Dia mengakui sampai terobsesi untuk hidup sehat.Segalanya harus di ukur."Bahkan,selembar selada akan kuhitung,"paparnya.Kondisi tersebut sempat membuat tubuh Mosse kekurangan nutrisi.Apalagi,saat itu,dia tengah menggemari olahraga.Dia beberapa kali pingsan saat olahraga & masuk rumah sakit.Catatan kalori yang menurutku enggak ideal membuat aku terus menghukum diri dengan tidak makan,"ucap Mosse.Menurut Anie Dhokia,ahli gizi di Priory's Woodbourne Hospital,Birmingham,pengguna aplikasi tersebut semestinya diikuti pendampngan profesional.Dia menjelaskan,entri yang dibuat mirip diari makanan,lengkap dengan detail makanan & kalori,rentan digunakan orang-orang dengan gangguan makan."Mereka jadi terobsesi menghitung kalori & porsi,tapi mengabaikan nutrisi lain yang dibutuhkan tubuh,"terangnya.(Di kutip dari Jawa Pos,Health for Her,9 Juli 2019).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label : KEGIATAN