MOJOKERTO KOTA-Pemerintah Kota Mojokerto terus berupaya memberikan kesejahteraan kepada masyarakat berupa perbaikan rumah tidak layak huni bagi warga kurang mampu.Tahun ini,Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menyerahkan bantuan Program Bedah Rumah Swadaya (BRS) kepada 100 orang secara simbolis di Aula Kantor Kecamatan Kranggan,pada Rabu.Ning Ita sapaan akrab wali kota menjelaskan,program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) atau yang biasa disebut dengan program bedah rumah,tahun ini melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) menyasar dua Kecamatan yakni,Kecamatan Kranggan dan Kecamatan Magersari.Di dua kecamatan tersebut,program bedah rumah akan diberikan kepada 52 orang di Kelurahan Kranggan,20 orang di Kelurahan Sentanan dan 28 orang di Kelurahan Balongsari.Nantinya,setiap penerima manfaat akan mendapatkan bantuan dana senilai Rp 17.500.000 yang telah ditransfer ke buku rekening masing-masing dari Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Kota Mojokerto."Dengan adanya program bedah rumah swadaya dapat memberikan kemanfaatan bagi warga.Selain itu,warga tidak perlu khawatir dalam mempergunakan dana yang telah diberikan dari pemerintah daerah untuk bedah rumah.Sebab,mereka akan mendapatkan pendampingan secara penuh dari tenaga fasilitator lapangan (TFL) terkait administrasi dan penggunaan dananya"jelas Ning Ita.Selain itu,Pemerintah Kota Mojokerto juga bekerja sama dengan toko material bangunan dalam proses pengerjaan bedah rumah warga.Sehingga,warga tidak perlu lagi khawatir jika nantinya kekurangan material.Pun sebaliknya dengan pemilik toko material tidak perlu khawatir dengan pembiayaan.Sebab semua pengadministrasian maupun dana,telah dilakukan secara penuh oleh TFL."Karena dana dalam pembangunan ini,merupakan uang pemerintah.Maka,semua prosesnya harus jelas dan transparan.Mulai dari pengunaannya hingga pelaporannya.Dan kami telah menyediakan penyedia bahan banguanan yang dapat dipercaya.Mereka pun tidak perlu khawatir jika material yang diambil,tidak terbayar.Semua pengeluaran atau pembiayaan akan terekap jelas dari TFL"urainya.Dengan didampingi Wakil Wali Kota Mojokerto,Sekretaris Daerah Kota Mojokerto,Direktur Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Kota Mojokerto.Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman,Camat dan Lurah,pemberian buku tabungan diserahkan kepada 30 orang penerima bantuan perwakilan dari 3 kelurahan.Sedangkan sisanya akan diberikan langsung oleh pihak BPRS kepada penerima bantuan.Tidak hanya bantuan dari program bedah rumah.Pemerintah Kota Mojokerto juga memberikan bantuan berupa program pembuatan jamban sehat bagi warga.Melalui program jamban sehat,diharapkan mampu meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya sanitasi dan kebersihan.Sehingga,setiap rumah tangga mampu mengelola limbah dengan baik sesuai standar kesehatan.Melalui dana alokasi khusus (DAK) sanitasi,tahun 2020 Pemerintah Kota Mojokerto memperoleh Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal sebanyak 10 unit dan Septik Komunal 15 unit yang tersebar didelapan kelurahan.Yaitu,Surodinawan,Blooto,Pulorejo,Kranggan,Balongsari,Kedudung,Prajurit Kulon,Gunung Gedangan."Kami ingin melalui program pembuatan IPAL Komunal dan program perpipaan sanitasi,dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya sanitasi dan kebersihan.Sehingga setiap rumah tangga mampu mengelola limbah dengan baik sesuai standar kesehatan.Karena kami menargetkan 2020-2021 Kota Mojokerto ODF (Open Defecation Free)'tandasnya.(Dkutip Radar Mojokerto,25 September 2020).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar