Minggu, 04 Oktober 2020

Mesin PCR RSUD Kota Di Tengah Meningkatnya Permintaan Uji SWAB,Kapasitas 66 Sampel Per Hari,Yang Masuk Ratusan

 Pasca beroperasinya mesin polymerase chain reaction (PCR) di RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo,uji swab di Kota Mojokerto terus dikebut.Hingga pekan ketiga September ini,angka tes usap di kota meningkat signifikan.Bahkan,sudah mencapai 3,336 tes.Silih berganti mobil mendatangi RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo,Kota Mojokerto.Kendaraan roda 4 itu berjalan menuju salah satu titik di dekat Instalasi |Gawat Darurat/IGD.Tak lama berselang,sejumlah petugas berbaju hazmat itu kemudian mengambil sampel lendir dari tenggorokan & hidung.Ya,rumah sakit yang berada di Jalan Raya Surodinawan,Kecamatan Prajurit Kulon,Kota Mojokerto ini telah melayani uji swab mandiri secara drive thru."Jadi,warga tanpa harus turun dari kendaraan saat di swab.Setelah iu,juga bisa langsung melanjutkan perjalanan,"terang Plt Direktur RSUD dr.Tiastutik Sri Prastini.Dia menjelaskan,sejak bantuan mesin PCR diterima dari Badan Nasional penanggulangan Bencana/BNPB Juli lalu,jumlah spesimen yang dperiksa terus meningkat.Bahkan,jumlah sampel yang diterima saat ini telah melebihi dari kapasitas pemeriksaan dari yang semula dipatok 33 sampel/hari."Sekarang (spesimen swab)sudah sampai ratusan,"terangnya kemarin.Menurutnya,sampel tersebut berasal dari hasil tracing yang dikirim ke Dinas Kesehatan Kota Mojokerto,pasien yang dirawat di rumah sakit,maupun warga yang melakukan tes secara mandiri.Banyaknya sampel swab itu kemudian memaksa pihak RSUD untuk menambah kapasitas pemeriksaan.Trias menyebutkan,sebelumnya,mesin PCR dipastikan sekali shiift dengan kemampuan 3 kali running atau 33 spesimen /hari.Sedangkan kali ini,pihaknya menambah menjadi 2 kali shift dalam sehari.Dengan beg\itu,maka kapasitas mesin PCR meningkat hingga 2 kali lipat dari sebelumnya."Kalau 2 shift kan bis\a menjadi 66 (uji spesimen/hari),"paparnya.Dokter spesialis anak ini menyebutkan,penambahan kemampuan mesin PCR memang harus dilakukan.Pasalnya,untuk menghindari terjadinya penumpukan sampel Sehingga,hal tersebut dapat berdampak terhadap panjangnya antrian pengujian mau lambatnya hasil tes.Padahal,kata dia,melalui mesin PCR hasil uji swab langsung bisa diketahui dalam waktu sekitar 2 jam.Namun,jika kapastias mengalami overload,pihaknya terpaksa harus melakukan  uji selang sehari setelah spesimen diterima."Makanya kita juga harus melakukan percepatan dagnosis supaya bisa memutus mata rantai penularan dengan menambah shift,"ulasnya.Disinggung terkait ketersediaan reagen untuk PCR,Wadir Pelayanan Medis & Perawatan RSUD dr.Wahidin Sudiro Husodo \ini menyatakan jika masih tersedia kurang lebih 17 boks.Menurut Tris,reagen yang digunakan sebagai salah satu komponen pengujian swab itu diperkirakan masih mencukupi untuk 3 sampai 3,5 bulan ke depan.Dia menambahkan,sejak di fungsikan Juli lalu,mesin untuk mendiagnosis Virus SARS-CoV-2 tersebut telah melakukan uji sebanyak 940 spesimen.Baik tes yang menggunakan metode real time PCR maupun Tes Cepat Mokuler/TCM.Beroperasnya alat uji Covid-19 di rumah sakit pelat merah itu juga turut menggerek angka uji swab di kota onde-onde.Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kota Mojokerto mencatat,sampai dengan Rabu (23/9) warga yang telah menjalani uji swab mencapai 3.336 orang.Atau telah mencakup 37 % dari total 140.175 penduduk dari 3 kecamatan.(Di kutip dari Radar Mojokerto,Jawa Pos,25 September 2020).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label : KEGIATAN