Minggu, 02 Agustus 2020
Menu Makanan Pasien Covid-19 Yang Menjalani Karantina,Bervariasi Agar Tidak Bosan,Nakes Diberi Tambahan Telur
Tingkat kesembuhan Covid-19 di Kota Mojokerto terus meningkat.Kesembuhan tidak hanya menjaga imunitas tubuh maupun asupan vitamin,tetapi juga tidak lepas dari asupan makanan bergizi yang rutin dikonsumsi tiap hari.Bagaimana jika sajian menu makan mereka selama menjalani isolasi?.Dari total 214 kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kota Mojokerto,sebagian besar merupakan kasus konfirmasi tanpa gejala.Pemkot Mojokerto menyediakan tempat observasi di Rusunawa Cinde & Balai Diklat.Di kedua tempat karantina itulah,warga yang terinveksi virus SARS-CoV_2 berjuang untuk sembuh.Maka,tak heran jika segala aktivitas maupun asupan makanan mendapat perhatian dari petugas kesehatan.Pasalnya,untuk bisa terlepas dari virus korona jenis baru ini,pasien harus menjaga imunitas tubuh dengan asupan vitamin & makanan bergizi seimbang.Irma Febri Retnowati menjadi salah satu pelaku usaha makanan asal Kelurahan Gedongan Kecamatan Magersari,yang secara rutin mengolah makanan bagi warga yang mengalami isolasi baik yang menjalani karantina di Rusunawa Cinde maupun di Balai Diklat.Dia menegaskan,dalam sehari,setidaknya terdapat 5 kali jadwal makan bagi warga yang terkonfirmasi tanpa gejala."Untuk makanan beratnya 2 kali sehari,ditambah 2 kali snack,"terangnya kemarin.Untuk makan,masing-masing dikonsumsi tiap pagi,siang,& malam.Dalam sehari itu,menu yang disajikan bermacam-macam.Menurutnya,olahan makanan yang disajikan tidak sembarangan.Seluruhnya berdasarkan saran dari ahli gizi dari Dinas Kesehatan/Dinkes Kota Mojokerto."Jadi harus milah-milah.Karena menyesuaikan dengan kondisi mereka,"ujarnya.Irma menyatakan,perbedaan olahan makanan itu disesuaikan karena kondisi penyakit,alergi,hingga usia.Tidak hanya sekadar bahan,cara memasak juga harus dibedakan.Bagi pasien yang mengalami diabetes & darah tinggi,misalnya porsi nasi harus dikurangi & memperbanyak sayur.Cara memasaknya dikukus & rasanya hambar.Karena tidak boleh banyak gula & garam.Di samping itu,penyesuaian juga harus dilakukan bagi orang yang alergi terhadap udang,ayam,telur & lain-lain.Sehingg,dia harus memgganti dengan bahan lain."Kalau ada bayi saya juga harus buat bubur.Semntara ibu hamil,anak-anak,& lansia juga beda.jadi macam-macam,"tandasnya.Sementara untuk snack,Irma menyuguhkan olahan kue basah,buah,& susu.Namun,agar pasien tidak bosan,dia juga memberikan variasi makanan ringan yang lain.Seperti sup buah,rujak manis,& salad."Variannya yang berbeda.Sebenarnya takaran gizinya tetap sama.Biar tidak bosan itu0-itu saja,"paparnya.Tidak hanya pasien,dia juga mengolah menu makanan untuk para tenaga kesehatan/nakse & tenaga non medis yang bertempat di tempat observasi Covid-19.Asupannya pun berbeda,untuk dokter & perawat ada makanan ekstra telur yang menjadi menu wajib.Saat ini,sudah tidak banyak membuat menu makanan.Itu seiring banyaknya pasien yang dinyatakan sembuh atau selesai masa isolasi.Hal itu tidak lepas dari asupan makanan & vitamin yang dikonsumsi setiap hari."Ya bersyukur,biar cepat (zona) hijau & aman,"terangnya.(Di kutip dari Radar Mojokerto,Jawa Pos,27 Juli 2020).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar