Walikota Mojokerto Upacara Di Sekolah Pencetus Pancasila

Peringatan Hari Lahir Pancasila di Kota Mojokerto digelar dengan nuansa kental dengan sejarah.Senin (1/7) kemarin,Pemkot memilih menggelar upacara perdana selama pandemi Covid-19 di halaman SDN Purwotengah.Salah satu lembaga pendidikan tertua di Kota Mojokerto itu merupakan sekolah masa kecil Presiden Pertama RI IR Soekarno.Prosesi upacara yang dilakukan secara virtual & menerapkan protokol kesehatan itu pun terasa lebih khidmat.Walikota Ika Puspitasari menjelaskan,acara yang digelarnya upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di SDN Purwotengah Yakni,karena sekolah tersebut memiliki nilai historis tentang sosok Soekarno.Pasalnya,lembaga pendidikan yang berada di Jalan Taman Siswa,Nomor 16,Kecamatan Magersari,Kota Mojokerto,itu dulu merupakan tempat di mana,Koesno nama asli Soekarno,waktu kecil menimba ilmu di jenjang sekolah dasar."Karena Soekarno adalah pencetus dari Pancasila itu sendiri,maka peringatan di sekolah ini (SDN Purwotengah)"paparnya.Semasa kecil,Soekarno memang tercatat pernah tinggal di Kota Mojokerto bersama kedua orang tuanya,Soekemi Sosrodiharjo dan Ida Ayu Nyoman Rai.Saat itu pula,Bung Karno kecil menempuh pendidikan di Inlandsche School sekitar tahun 1906.Sekolah khusus bagi pribumi itulah kemudian menjadi cikal bakal berdirinya SDN Purwotengah.Lembaga yang berdiri di era kolonial itu juga dikenal dengan sebutan sekolah "Ongko Loro"atau sekolah bagi bagi kasta kedua di zaman Belanda."Di sekolah ini Soekarno mengemyam pendidikan dasar pada tahun 1906 hingga 1908"tandasnya.Di sekolah Ongko Loro itu sekaligus menjadi tempat dinas ayah Proklamator Bung Karno kecil menempuh pendidikan hingga kelas IV SD.Sebab,agar dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.Soekarno kemudian pindah sekolah ke Europeshe Lagere School (ELS) di Jalan A.Yani Nomor 15,Kota Mojokerto.Lembaga pendidikan yang kini menjadi SMPN 2 Kota Mojokerto itu,Putera Sang Fajar (julukan Soekarno) ini,akhirnya mampu menamatkan pendidikan dasarnya."Beliau (Soekarno) menyelesaikan pendidikan dasarnya mulai 1903 hingga 1915 di dua sekolah di Kota Mojokerto"tandas Ning Ita.Selain itu tokoh pencetus Pancasila sebagai dasar negara Indonesia ini tumbuh menjadi sosok yang pandai."Di Kota Onde-Onde ini pula,karakter dari Soekarno mulai terbentuk."Selama delapan tahun beliau tinggal,bermain,belajar di sini (Kota Mojokerto).Bahkan mungkin kepribadian beliau kecil tertempa di kota ini"bebernya.Setelah itu,Soekarno melanjutkan pendidikan ke Hogere Burger School (HBS) di Surabaya.Di Kota Pahlawan tersebut,Soekarno tinggal bersama HOS Cokroaminoto yang tak lain merupakan teman dari Soekemi,ayahnya.Kelak Bung Karno menjadi pencetus pancasila yang digagas melalui Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 1 Juni 1945 yang kemudian ditetapkan sebagai ideologi dasar negara Indonesia.Atas jejak sejarah presiden pertama RI itu,ke depan pemkot berencana menjadikan SDN Purwotengah menjadi wisata sejarah Galeri Soekarno kecil.Gedung Sekolah di Jalan Taman Siswa Nomor 16,Kecamatan Magersari itu,sebelumnya juga telah ditetapkan sebagai cagar budaya.Dalam upacara di tengah kondisi pandemi Covid-19 ini,jumlah peserta dilakukan pembataan dengan mematuhi protokol kesehatan.Prosesi upacara hanya diikuti kalangan pejabat dari kepala organisasi perangkat daerah (OPD),kepala bagian (kabag),camat dan lurah."Karena harus mentaati 'social distanding'maka sangat terbatas peserta di Kota Mojokerto ini menyampaikan bahwa spirit yang diusung dalam Hari Lahir Pancasila yang genap berusia 75 tahun ini adalah semangat kegotongroyongan Ning Ita berpesan bahwa di tengah pandemi Covid-19 ini,seluruh elemen masyarakat harus bersama-sama bergandeng tangan,meningkatkan solidaritas dan saling menolong.Sebab semangat gotong-royong merupakan salah satu intisari yang terkandung dalam Pancasila."Karena kita harus tetap bertahan dalam kondisi serba keterbatasan ini.Dan semangat kegotongroyongan itulah yang harus menjadi kekuatan kita bersama"pungkasnya.(Dikutp Radar Mojokerto,2 Juni 2020).