Senin, 06 April 2020

MOJOKERTO PUNYA CERITA:BERSIH SEBELUM MASUK RUMAH,DULU PERNAH ADA.....SETIAP RUMAH TERSEDIA PADASAN.

Di tengah pandemi Covid-19 atau virus korona,belakangan ini hampir di seluruh fasilitas umum,kantor pemerintahan,pertokoan,hingga rumah-rumah warga dilengkapi sarana pencuci tangan.Cara tersebut ampuh untuk membersihkan dari berbagai bakteri dan virus yang menjadi penyebab penularan penyakit.Namun,jauh sebelum mewabahnya penyakit.yang kali pertama ditemukan di Tiongkok ini,tatanan kehidupan masyarakat di jawa telah mengajarkan untuk berprilaku hidup bersih.Dahulu nenek moyang telah mewariskan budaya membersihkan diri menggunakan padasan,Yaitu,tempat penampungan air bersih yang terbuat dari gerabah tanah liat.Di bagian bawahnya diberi lubang kecil sebagai pancuran air.Sarana tersebut difungsikan sebagai sarana membersihkan diri sebelum masuk ke dalam rumah dan berkumpul bersama keluarga.Sejarawan Mojokerto Ayuhanafiq,menceritakan dulu padasan banyak dijumpai di pedesaan di wilayah Mojokerto.Kebanyakan masyarakat menyediakan tempat untuk membersihkan diri itu di depan rumah masing-masing."Padasan memang ditaruh di luar rumah.Tujuannya agar ketika masuk rumah sudah dalam keadaan bersih dari kotoran"terangnya.Pasalnya mayoritas masyarakat di pedesaan bekerja sebagai petani.Ketika pulang dari beraktifitas di sawah,badannya seringkali berlumur lumpur.Karena itulah,hampir setiap rumah memiliki padasan sebagai sarana membersihkan diri."Paling tidak untuk membasuh muka atau mencuci tangan & kaki,"paparnya.Selain sebagai sarana membersihkan diri,padasan juga digunakan untuk bersuci.karena itu,tak jarang penempatannya juga diletakkan di dekat sumur.Sehingga,air bisa sewaktu-waktu diisi sebagai sarana berwudhu untuk mendirikan salat.Yuhan mengatakan,keberadaan padasan juga dilatarbelakangi karena belum banyak orang yang memiliki kamar mandi maupun kolam penampungan air."Akhirnya masyarakat mengalirkan air dari padasan agar syarat suci dalam berwudhu bisa terpenuhi,"tandasnya.Pada umumnya,padasan terbuat dari gerabah tanah liat berupa bul atau gentong.ada juga yang menggunakan bumbung yang terbuat dari bambu.Media tersebut digunakan untuk menampung air bersih & mengalirkannya melalui pancuran.Sayangnya,budaya melakukan pembersihan dengan padasan tersebut berangsur-angsur hilang.Penyebabnya,fungsi padasan mulai tergantikan seiring dengan banyaknya masyarakat yang mulai memiliki kamar mandi.Kendati demikian,masih ada sejumlah masyarakat yang masih mempertahankannya.Namun,sudah jarang yang terlihat didepan rumah.Melainkan digeser kebagian belakang rumah atau dapur."Tapi setelah itu padasan semakin hilang setelah kamar mandi sudah menjadi tempat yang privat & dibangun dalam rumah,"tandasnya.Keberadaan padasan merupakan teladan dari orang yang pendahulu untuk mengajarkan kebersihan.Terutama sebelum mmasuki rumah dari bepergian maupun bekerja.Sehingga,warisan kearifan lokal itu patut dijaga kelangsungannya hingga saat ini.Karena memiliki fungsi untuk menjaga kesehatan keluarga & lingkungan sekitar."Meski tidak secara langsung diajarkan,tapi masyarakat dulu telah mencontohkan bagaimana menerapkan pola hidup bersih,"pungkasnya.

============= Padasan,Pola Hidup Yang Hilang =============
^ Padasan dibuat sebelum masyarakat memiliki kamar mandi
^ Terbuat dari gentong & bambu yang memiliki pancuran air
^ Berfungsi untuk membasuh wajah,mencuci tangan,& kaki
^ Juga digunakan untuk sarana berwudhu
^ Ditempatkan di sudut depan rumah & dekat sumur
^ Banyak ditemukan dikawasan pedesaan
^ Karena mayoritas penduduk bekerja sebagai petani
^ Digunakan untuk membersihkan diri sebelum memasuki rumah
^ Keberadaannya hilang seiring masyarkat memiliki kamar mandi
^ Gentong dipindah dibagian belakang rumah atau dapur
^ Tak lagi digunakan setelah kamar mandi dibangun didalam rumah.
(Di kutip dari Radar Mojokerto,Jawa Pos,2 April 2020).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label : KEGIATAN