Saat ngaji usai salat Duhur di masjid Junnatul Fuadah Polres Jombang,Selasa (24/3),Pengasuh Pesantren Hidayatul Quran,Tembelang,Ustad Yusuf Hidayat,menjelaskan sikap yang tepat menghadapi wabah."Ada 3 sikap yang harus kita lakukan menghadapi wabah penyakit korona,"tuturnya.
- Pertama,harus ikhtiyar menjauhi bahaya.Kemudian ikhtiyar untuk mendatangkan manfaat."Ikhtiyar ini adalah kewajiban yang tak bisa ditawar.Urutannya harus dimulai dari menjauhi bahaya terlebih dulu,"jelasnya.
- Kedua,setelah ikhtiyar dilakukan,barulah kemudian bertawakkal kepada Allah SWT.Sebab Allah adalah penentu akhir segala kejadian."Bila belum ikhtiyar,maka tak relevan membahas tawakkal,"urainya.
- Ketiga,tawakkal akan membuahkan penerimaan pada seluruh qada & qadar Allah SWT.Baik yang terasa nikmat atau tidak.Inilah tujuan terakhir yang harus dicapai seluruh mukmin."Ini termasuk implementasi rukun iman,"tegasnya.
Pada 18 H Kholifah Umar bin Khottob melakukan perjalanan dari Madinah menuju Syam.Di perbatasan masuk wilayah Syam,rombongan berhenti.Abu Ubaidah bin Al Jarrah,Gubernur Syam ketika itu datang ke perbatasan untuk menjemput & menyambut rombongan Khalifah.Kala itu,Syam tengah tertimpa wabah tha'un,sebuah penyakit menular.Benjolan muncul diseluruh tubuh yang akhirnya pecah & mengakibatkan pendarahan.Umar bermusyawarah & meminta saran kepada sahabat muhajirin,ansor,& orang-orang yang ikut dalam peristiwa Fathu Makkah.Apakah akan melanjutkan perjalanan masuk ke Syam,atau kembali ke Madinah?.Perbedaan pendapat terjadi.Abu Ubaidah ra menginginkan agar mereka masuk ke Syam."Mengapa engkau lari dari takdir Allah Subhanahuwata'alla?"tanya Abu Ubaidah kepada Umar.Lalu Umar ra menyanggahnya & mengatakan."Jika kamu punya kambing & ada 2 lahan yang subur & yang kering,kemana akan engkau arahkan kambingmu?jika ke lahan kering itu adalah takdir Allah,& jika ke lahan subur itu juga takdir Allah.Sesungguhnya dengan kami pulang,kami hanya berpindah dari takdir yang satu ke takdir yang lain,"Akhirnya perbedaan itu berakhir ketika Abdurrahman bin Auf ra mengucapkan hadits mengucapkan hadits Rasullulah SAW."Jika kalian mendengar wabah melanda suatu negeri.Maka,jangan kalian memasukinya,& jika kalian berada di daerah itu,janganlah kalian keluar untuk lari darinya,"Akhirnya,Umar & rombongan kembali ke Madinah.Sementara itu,Abu Ubaidah ra,tetap ingin hidup bersama rakyatnya.Sampai akhirnya Abu Ubaidah,Muadz bin Jabal,Suhail bin Amr,& sahabat-sahabat mulia lainnya radiyallahuanhum,wafat karena wabah tersebut.Total,ada sekitar 20 ribu orang meninggal dunia.Hampir separuh dari penduduk Syam ketika itu.Kita tak boleh meremehkan penyakit.Umar yang kuat imannya saja masih berikhtiyar menghindari penyakit.Ikhtyar doa & tawakkal.Begitu rumus seorang muslim dalam menjalani hidup.Bukan hanya doa lalu tawakkal.(Di kutip dari Radar Jombang,Jawa Pos,25 Maret 2020).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar