Kamis, 05 Maret 2020

NING ITA KOMITMEN TINGKATKAN MUTU KESEHATAN WARGA MELALUI "GAYATRI".

MOJOKERTO KOTA-Demi meningkatkan status kesehatan masyarakat di Kota Mojokerto,Walikota Ika Puspitasari berkomitmen dalam mensejahterakan warganya melalui Gerbang Layanan Informasi Terpadu & Terintegritas/Gayatri.Hal ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Universal Health Coverage/UHC di Ruang Nusantara,Kantor Pemerintahan Kota Mojokerto,Jumat (28/2).Di hadapan para peserta rapat koordinasi yang dihadiri oleh Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Sosial/BPJS Kesehatan Cabang Mojokerto,Direktir Rumah sakit se-Kota Mojokerto,Dinas Kesehatan Kota,Kepala Puskesmas,& OPD,Ning Ita,sapaan akrab Walikota,memaparkan beberapa komponen yang menunjang dalam mewujudkan Sumber Daya Manusia/SDM yang berkualitas melalui peningkatan akses & kualitas pendidikan & pelayanan kesehatan."Strategi yang dilakukan oleh pemerintah diantaranya,meningkatkan derajat kesehatan dengan pendekatan melalui keluarga di setiap golongan umur & mengikuti siklus hidup manusia.Kemudian,intervensi kesehatan berbasis resiko,meningkatkan pemenuhan sumber daya kesehatan dengan pendekatan pelayanan berkelanjutan.Dan yang paling penting adalah menigkatkan aksebilitas dan kualitas pelayanan kesehatan,khususnya pelayanan kesehatan primer serta meningkatkan standar pelayanan rumah sakit sesuai dengan standar akreditasi rumah sakit"jelas Ning Ita.Sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Mojokerto untuk memberikan perlindungan kesehatan masyarakat,melalui program UHC sejak 1 Desember 2017 hingga berlanjut sampai dengan sekarang,kemanfaatan bagi warga kota adalah sebesar-95,01 persen dari seluruh jumlah penduduk kota.Hasil survei yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan terhadap pelaksanaan PBID sebesar 80,26 persen menyatakan bahwa program PBID sangat dibutuhkan."Ini menunjukkan komitmen pemerintah kota terhadap perlindungan kesehatan masyarakat,meskipun kenaikan premi BPJS saat ini menjadi beban berat.Karena sebesar Rp 26,7 milliar satu tahun untuk kuaota 53.000 peserta.Namun kami tetap berupaya menjamin perlindungan kesehatan masyarakat.Untuk itu,perlu inovasi dalam mempermudah akses pelayanan bagi masyarakat yang transparansi dan akuntabilitas profesional,terukur,holistic dan berkesinambungan.Salah satunya melalui Gerbang Layanan Informasi Terpadu dan Terintegritas (Gayatri)"tandasnya.(Dikutip Radar Mojokerto,29 Februari 2020).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label : KEGIATAN