Senin, 09 Desember 2019

BINROHTAL 778:MEMAAFKAN,MENDOAKAN DAN MENGHADIAHI.

Saat ngaji usai salat Duhur di masjid Polres Jombang,Kamis (5/12),pengasuh Pesantren Tebuireng Putri,KH Fahmi Amrullah Hadzik,menjelaskan agungnya sikap Rasulullah Muhammad SAW."Sikap Rasulullah sangat baik.Bahkan kepada orang yang menista agama sekalipun"tuturnya.Gus Fahmi lantas mengutip QS Ali Imron 159.Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka.Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar,tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.Karena itu maafkanlah mereka,mohonkan-lah ampun bagi mereka dan bermusyawarah dengan mereka dalam urusan itu.Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad,maka bertawakallah kepada Allah.Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.Gus Fahmi cerita,suatu hari Rasulullah baru kembali dari Hunain.Rombongan Rasulullah lalu berhenti untuk salat.Salah seorang sahabat lantas mengumandangkan azan.Tidak jauh dari situ ada rombongan Abu Mahdzurah.Mendengar ada azan,Abu Mahdzuzah lantas menirukan dengan nada mengejek.Rasulullah pun mendengarnya.Rasulullah lantas menyuruh sahabat memanggil Abu Mahdzuroh.Rasulullah kemudian memaafkannya.Lalu mengajari azan yang benar.Abu Mahdzuroh diminta menirukan azan yang diajari langsung oleh Rasulullah.Setelahnya,Rasulullah memberi Abu Mahdzuroh sekantong perak.Abu Mahdzuroh senang sekali menerimanya.Tidak berhenti disitu,Rasulullah kemudian mendoakannya "Barokallahu fika wa baroka alaika".Semoga Allah melimpahkan keberkahan kepadamu.Abu Mahdzuroh semakin senang.Dia pun minta diperintahkan menjadi muazin di Makkah.Rasulullah pun memerintahkan dia menjadi muazin di Makkah.Abu Mahdzuroh akhirnya menjadi muazin di Makkah yang terkenal dengan suara merdu dan panjang."Penistaan azan pernah terjadi pada zaman Rasulullah SAW yang dilakukan oleh Abu Mahdzuroh.Bahkan hal itu dilakukan oleh Abu Mahdzuroh.Bahkan hal itu dilakukan di hadapan Nabi langsung tapi beliau dan para sahabat merespon hal tersebut bukan dengan kekerasan,tapi kasih sayang,bahkan Rasulullah mendoakan sang penista dengan kebaikan dan memberinya kesempatan menjadi muadzin di Makkah"tuturnya.Apa yang dilakukan Abu Mahdzuroh bisa terjadi di zaman sekarang ini.Tetapi kebanyakan kita merespon hal tersebut dengan keburukan,kata-kata kasar bahkan terkadang laknat.Seolah kita ini yang paling benar Islamnya."Ketika sudah melaknat,hanya sedikit orang yang merespon-nya dengan doa kebaikan.Jadilah kemudian terkesan Islam terpecah belah"tandasnya.Padahal seharusnya kita mencontoh Rasulullah."Mencontoh pribadi agung Rasulullah adalah wujud cinta kepada Beliau karena Beliau ditetapkan oleh Allah sebagai 'uswatun hasanah'pungkasnya.(Dikutip Radar Jombang,6 Desember 2019).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label : KEGIATAN