Rabu, 04 September 2019
BPOM HARAP MASYARAKAT BISA PILIH SESUAI KEBUTUHAN,SEDERHANAKAN LABEL KANDUNGAN GIZI.
JAKARTA,Jawa Pos-Berdasar survei 2016 dan 2017,BPOM menemukan bahwa kesadaran masyarakat Indonesia terhadap pembacaan label gizi pangan olahan masih rendah.Mereka berharap produsen menyederhanakan desain label supaya konsumen tertarik membacanya."Pelabelan gizi olahan pangan merupakan salah satu strategi pencegahan PTM/Penyakit Tidak Menular sekaligus pencegahan gizi kurang,"ungkap Kepala BPOM Penny K.Lukito dalam acara Sosialisasi Pelabelan Gizi Pangan Olahan di Jakarta kemarin (3/9).Gizi kurang berkaitan dengan stunting.Selanjutnya,gizi berlebih dihubungkan dengan penyakit seperti kanker,stroke,penyakit ginjal,diabeltes mellitus,& hipertensi.Masalah-masalah kesehatan tersebut salah satunya disebabkan konsumsi pangan yang tidak memperhatkan keamanan,mutu gizi,serta kecukupannya."Dengan pelabelan gizi dan informasi nilai gizi yang tercantum dalam label gizi,masyarakat diedukasi untuk memilih makanan yang mendukung pola konsumsi yang sehat sesuai dengan kebutuhan gizinya"katanya.Penny menambahkan,BPOM telah merevisi regulasi tentang informasi nilai gizi yang mudah dipahami konsumen.Desain label yang menurut BPOM paling sesuai adalah desain 'monokrom'untuk informasi nilai gizi.Untuk kemudahan lainnya,produk bisa mencantumkan logo Pilihan Lebih Sehat.Agar bisa mendapatkan logo itu,produk harus memenuhi kriteria sehat berdasar kandungan gula,garam dan lemaknya.(Dikutip Jawa Pos,4 September 2019).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar