Saat ngaji usai salat Duhur di masjid Polres Jombang,Senin (2/9),KH Khairil Anam Denanyar menjelaskan hikmah tahun baru Hijriyah."Tahun baru Hijriyah 1 Muharram 1441 yang baru menyapa harus membuat kita semakin baik,"tuturnya.Dalam menghadapi tahun baru,ada 3 macam manusia.
- Pertama,hari ini lebih baik dari kemarin.
Inilah orang yang beruntung
- Kedua,orang yang hari ini sama dengan kemarin.
Inilah orang yang rugi.
- Ketiga,hari ini lebih buruk dari kemarin.
Inilah orang yang bangkrut.
"Pada tahun baru ini,kebaikan-kebaikan kita harus semakin bertambah,"ungkapnya.Sebab,pada hakikatnya,setiap bertambah tahun,maka umur kita semakin berkurang.Semakin lama kita menempuh perjalanan,maka umur kita semakin berkurang.semakin lama kita menempuh perjalanan,maka kita akan semakin mendekati garis finish yakni kematian."Ibadah kita harus ditambah,"ajaknya.Jika tahun lalu belaum salat sunat qobliyah salat sunah bakdiyah,tahun ini qobliyah badiyah.Tahun lalu belum tahajud,tahun ini tahajud.Tahun lalu belum salat Duha,sekarang salat Duha.Tahun lalu tidak puasa 9 & 10 Muharram,tahun ini puasa.Puasa 10 Muharram yang tahun ini bertepatan 10 September menghapus dosa setahun yang lalu.Tahun lalu belum rutin baca Quran,tahun ini rutin baca Quran.Tahun lalu belum rutin baca salawat & istighfar,tahun ini rutin.Tahun lalu belum rutin sedekah,tahun ini mulai di rutinkan.Gus Anam cerita,tahun baru Hijriyah berawal dari sura Gubernur Irak Abu Musa al-As'ari kepada Khalifah Umar Bin Khattab.dia mengusulkan agar ada tahun yang dicantumkan dalam surat-surat.Selama ini,surat hanya ada tanggal & bulan.Merespons itu,Umar lantas mengumpulkan sejumlah sahabat untuk musyawarah.Diantara usulan yang disampaikan,Umar menerima usulan Ali Abi Tholib yang mengusulkan sejumlah pejabat untuk musyawarah.Diantara usulan yang disampaikan.Umar menerima usulan Alin Bin Abi Tholib yang mengusulkan agar tahun dimulai dari peristiwa hijrah.Karena memiliki spirit hijrah."kita harus selalu hijrah.Dari yang belum baik menjadi baik.Dari yang baik menjadi lebih baik lagi,"jelasnya.Hijrah dari maksiat menjadi ibadah.Dari suka mencaci jadi suka mendoakan.Dari pesimistis menjadi optimisis.Dari prasangka negatif menjadi positif.(Di kutip dari Radar Jombang,Jawa Pos,3 September 2019).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar