BINROHTAL 708:ORANG YANG RUGI.

Saat ngaji usai salat duha di masjid Polres Jombang,Kamis (29/8),KH Nur Habibilah,menjelaskan tentang orang yang rugi."Orang yang baik ibadah vertikalnya kepada Allah,namun tidak baik secara horisontal kepada sesama manusia,kelak akan menjadi orang yang rugi"tuturnya mengutip sebuah hadis.Kelak di akhirat ada orang yang datang membawa banyak pahala amal ibadah seperti salat,puasa,zakat,haji,umroh dan lain-lain.Namun sebelum dia masuk surga,muncul orang-orang yang mengajukan protes kepada Allah.Orang-orang itu protes karena dulu selama hidup di dunia pernah dia zalimi.Orang lainnya memprotes karena pinjamannya belum dikembalikan.Orang lainnya protes karena dulu di dunia pernah dia fitnah.Orang lainnya protes karena aibnya pernah dia sebarkan.Orang lainnya protes karena dulu di dunia pernah dia caci maki.Orang lainnya protes karena pernah dia marahi.Allah lalu memberikan pahala si ahli ibadah kepada orang-orang yang pernah dia zalimi di dunia.Dan ketika pahala kebaikannya habis,maka dosa orang-orang yang dia zalimi diberikan kepadanya.Alhasil,ahli ibadah itupun batal masuk surga.Dia pun akhirnya dimasukkan neraka karena pahala kebaikannya habis berganti memikul banyak dosa orang-orang yang dizaliminya."Inilah pentingnya kita menjaga hubungan baik dengan Allah dan menjaga hubungan baik dengan sesama manusia"bebernya.Masuk surga itu gampang.Semua orang yang mati dalam kondisi iman membawa kalimat 'tauhid la ilaha illallah,pasti masuk surga.Yang sulit adalah menghindari masuk neraka.Si ahli ibadah tadi,setelah dosa-dosanya habis dalam siksa neraka ,dia pun akhirnya masuk surga.Kita tentu saja berharap bisa langsung masuk surga tanpa mencicipi neraka.Sebab siksa neraka yang paling ringan,telapak kaki sedikit saja menyentuh sudah membuat isi kepala mendidih.Saking panasnya."Makanya kita harus baik kepada sesama manusia"pesannya.Agar bisa baik kepada sesama manusia,kita harus selalu berfikir positif dan berniat baik serta senang mendoakan kebaikan kepada seluruh umat manusia.(Dikutip Radar Jombang,2 September 2019).