Kamis, 09 Mei 2019
BATIK JADI DRESS CODE SIDANG DK PBB.
JAKARTA-Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memimpin debat terbuka Dewan Keamanan Persatuan Bangsa-Bangsa (DK-PBB) kemarin,waktu Amerika Serikat.Menteri Retno menyampaikan, komitmen Indonesia untuk meningkatkan peran personel perempuan penjaga perdamaian/peace keeper.Pertemuan di maraks PBB,New York,AS itu mengusung tema : "Menabur Benih Perdamaian : Pelatihan & Pembangunan kapasitas untuk Meningkatkan Keselamatan & Kinerja Pasukan Perdamaian PBB,"Sekretaris Jenderal PBB Antonio Gueterres juga hadir dalam pertemuan itu.Ada yang menarik dalam rapat tersebut.Ragam motif batik & tenun yang dikenakan delegasi berbagai negara mewarnai ruang sidang DK PBB.Antonio Guterre bahkan terlihat mengenakan kemeja batik dengan motif tenun troso warna kuning keemasan.Dress code batik dipilih sebagai bentuk penghormatan kepada Indonesia.Sebab,bulan ini Indonesia menjadi Presidensi DK PBB."sangat menyenangkan,sidang hari ini cantik & colorful.Sebagian besar anggota Dewan Keamanan PBB mengenakan batik,termasuk Sekjen PBB yang mengenakan tenun dari Bali,"ungkap Retno bangga.Dia berharap melalui acara tersebut,batik bisa makin populer.Apalagi UNESCO telah mengakui batik sebagai warisan kebudayaan dunia.Debat terbuka itu merupakan salah satu agenda prioritas Indonesia selama menjadi anggota tidak tetap DK PBB periode 2019-2020.Pada kesempatan tersebut,menteri berusia 56 tahun ini menyatakan,personel perempuan lebih efektif melakukan pendekatan kepada masyarakat di wilayah konflik"Lebih bisa mengikat hati dan memberi rasa nyaman bagi masyarakat yang trauma akibat perang dan konflik"jelas Retno dalam pidatonya.Karena itu,lanjut dia,pengembangan skema pelatihan khusus bagi personel perempuan sangat penting."Fokus training and capacity building"adalah bagaimana meningkatkan kinerja dan keselamatan pasukan perdamaian"kata Retno.Hingga saat ini,Indonesia mengirim lebih dari 100 personel perempuan pasukan perdamaian.Seluruhnya tersebar untuk 8 di antara 14 misi perdamaian PBB.Menurut Retno,operasi penjaga perdamaian PBB adalah alat paling efektif untuk memelihara perdamaian dunia.Delapan kali lebih murah daripada nilai unilateral.(Dikutip dari Head Line Jawa Pos,9 Mei 2019).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar