Jumat, 08 Februari 2019
KIT DBD BIKINAN BPPT SIAP DIKOMERSIALKAN,DIAGNOSIS PASIEN HANYA BUTUH 5 MENIT.
JAKARTA-Alat diagnosis demam berdarah dengue (DBD) atau kit DBD bikinan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sudah beres.Akhir tahun ini alat tersebut bisa dikomersialkan.Perkembangan terbaru terkait kit DBD disampaikan Perekayasa Utama BPPT Imam Paryanto di sela-sela seminar inovasi pangan & kesehatan di Jakarta kemarin (6/2).Imam mengungkapkan,saat ini ada penjajakan kerja sama dengan sejumlah mitra farmasi.Diantaranya adalah Kimia Farma & Prodia.BPPT,jelas Imam,belum bisa memperkirakan harga kit serupa buatan luar negeri sekitar Rp.200 ribu.Namun,menurut dia,urusan harga ditetapkan perusahaan farmasi dengan pertimbangan bisnis masing-masing.Menurut Imam,seringkali uji coba sudah dilakukan.Perangkat tersebut bukan katagori obat atau makanan,melainkan alat kesehatan/alkes.Karena itu,tidak diperlukan pengujian di Badan Pengawas Obat & Makanan/BPOM."Yang di perlukan adalah izin edar dari Kementerian Kesehatan,"ucapnya.Namun,BPPT yang mengurus izin edar tersebut,melainkan perusahaan farmasi.Mereka yang akan menjalin kontrak hak komersialisasi dengan BPPT.Isi perjanjian yang sedang dimatangkan antara lain soal royalti.Imam menceritakan,penggunaan kita DBD karya BPPT tersebut cukup ringkas.Cukup meneteskan darah di kita,5-10 menit kemudian akan diketahui apakah yang sangkutan positif terkena DBD atau tidak.Meski sederhana,mirip pengecekan kehamilan,BPPT tidak menganjurkan pasien mengecek sendiri.Pengecekan harus didampingi dokter atau dilakukan di fasilitas kesehatan/Faskes.BPPT tidak berhenti pada kit DBD saja.Mereka juga bakal menembangkan kit untuk mendiagnosis penyakit tifus.Imam berharap kit DBD tersebut bisa menjadi momentum Indonesia untuk mandiri pada urusan alkes.Deputi Bidang Teknologi Agro Industri & Bioteknologi/TAB BPPT Soni Solista Wirawan menuturkan,pengurusan izin edar tidak bisa berjalan cepat."Dalam prosesnya tentu ada beberapa dokumen yang masih kurang & harus dilengkapi,"helasnya.Namun,dia optimis kit DBD segera mendapatkan izin dear dari kemenkes.(Di kutip dari Jawa Pos,7 Februari 2019).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar