SURABAYA-Fasilitas pelayanan kesehatan di Jawa Timur (Jatim) banyak tersedia.Mulai pusat kesehatan masyarakat (puskesmas),pondok bersalin desa (polindes),pondok kesehatan desa (polkendes),hingga rumah sakit (RS).Jumlahnya pun lebih dari cukup.Namun,banyaknya fasilitas pelayanan kesehatan tersebut belum diikuti jumlah tenaga kesehatan/nakes.Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timus dr.Kohar hari Santoso menyatakan,jumlah puskesmas di Jatim mencapai 964 unit.Di sisi lain,jumlah kecamatan di Jatim mencapai 666 kecamatan.Artinya,di tiap-tiap kecamatan sudah ada Puskesmas,bahkan ada 2 Puskesmas dalam satu kecamatan.Demikian juga hal nya dari segi RS,jumlahnya mencapai 380 RS di Jatim.Baik negeri maupun swasta.Fasilitas pelayanan kesehatan lainnya juga sudah banyak tersedia termasuk polindes,poskesdes,& puskesmas pembantu/pustu.Hanya,jumlah nakesnya masih kurang.Di Puskesmas,misalnya idealnya terdapat 9 nakes untuk membantu pelayanan kesehatan kepada masyarakat.Selain dokter umum,ada dokter gigi,perawat,bidan,tenaga kefarmasian,tenaga kesehatan masyarakat,sanitarian,ahli gizi & ahli teknologi laboratorium medis yang sangat dibutuhkan masyarakat.Namun,dari beragam nakes tersebut,belum semua jumlahnya ideal,artinya belum 100% tersedia di tiap-tiap Puskesmas.Nakes yang paling kurang jumlahnya adalah nakes bidang gizi.Puskesmas yang kekurangan tenaga kesehatan gizi mencapai 57%.Demikian juga nakes untuk sanitarian,tenaga kesehatan masyarakat & tenaga kefarmasian."Untuk perawat jumlahnya kurang dari 10%,"katanya.Berbagai upaya di lakukan untuk memenuhi tenaga kesehatan.Diantaranya pemenuhan sumber daya manusia dari politeknik kesehatan & akademi kesehatan maupun gizi.Meski begitu,jumlah lulusan dengan kebutuhan masih belum berimbang,"Rekrutmen masih belum memenuhi,"ucapnya.Akibatnya,tidak sedikit tenaga kerja medis yang harus merangkap tugas,misalnya puskesmas belum memiliki nakes bidang gizi,maka tugas nakes tersebut dirangkap perawat atau bidan yang memiliki pengetahuan tentang gizi.Untuk itu,pihaknya mengajak para pengelola pelayanan kesehatan bisa menyusun standar pelayanan.Tujuannya,masyarakat bisa tetap terlayani meski dengan nakes yang terbatas.Ketua Komis E DPRD Jatim Hartoyo mengatakan,kekurangan nakes di Jatim merupakan problem umum.Bersama Dinkes Jatim,upaya meminta ke Pemerintah Pusat untuk menambah kuota CPNS bagi Jatim sudah dilakukan."Berapa yang dibutuhkan Provinsi diajukan ke pusat,"katanya.Meski begitu,jawaban yang diperoleh tidak pernah memuaskan.Karena itu,pihaknya mengajak seluruh stakeholder memecahkan masalah tersebut.Termasuk bersama dengan Kabupaten/Kota untuk memenuhi tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas."Ini memang butuh perhatian bersama,"tuturnya.(Di kutip dari Jawa Pos,Jawa Timur,3 Desember 2018).
*Jumlah Puskesmas Di Jawa Timur Yang Kekurangan Tenaga Kesehatan/Nakes)/Oktober 2018
Jenis Tenaga Kesehatan Puskesmas Yang Jumlah Nakesnya Belum Terpenuhi Prosentase
-Dokter Umum 174 18%
-Dokter Gigi 160 17%
-Perawat 96 10%
-Bidan 40 4%
-Tenaga Kefarmasian 338 35%
-Tenaga Kesehatan Masyarakat 413 43%
-Sanitarian 384 40%
-Ahli Gizi 548 57%
-Ahli teknologi lab medis 349 36%
(Sumber : Dinas Kesehatan Jawa Timur).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar