Minggu, 18 November 2018

TORIQOH 40: Nabi dan Kiai.

Saat khususiyah Ikatan Thoriqoh Qodiriyah wa Naqsyabandiyah (ITQON) Kamis (15/11) di PP Darul Ulum Rejoso,KH Cholil Dahlan menjelaskan dua manfaat ikut toriqoh."Ngerti tatak namanya zikir serta ikut tuntunanya Nabi Muhammad SAW melalui guru yang sanadnya urut sampai nabi"tuturnya.Pengasuh PP Darul Ulum Rejoso ini menyatakan,semua hal ada tata krama-nya.Ada etikanya.Ada akhlaknya.Sebab menjunjung tinggi akhlak inilah Rasulullah Muhammad SAW dipuji Allah dalam QS Alqalam 4.Dan sesungguhnya kamu Muhammad benar-benar berbudi pekerti yang agung Rasulullah sendiri menegaskan,beliau diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.Salah satu hikmah memperingati Maulid Nabi dan membaca salawat adalah bisa niru akhlak Nabi.Bisa ketularan akhlak Nabi."Syaratnya kalau membaca salawat harus khusyu dan khudur"tuturnya.Khusyu yakni tenangnya badan penuh hormat.Khudur yakni menghadirkan hati kepada Allah dan Rasulullah hadir ditengah-tengah kita.Jadi kita harus berakhlak di hadapan beliau"jelasnya.Ketua MUI Jombang ini lalu menceritakan perkataan Nabi.Setiap salawat yang dibaca untuk Nabi,akan sampai kepada beliau.Para sahabat yang mendengar-nya lalu bertanya,jika Anda sudah meninggal,apa tetap sampai wahai Nabi?Nabi menjawab tetap sampai Karena ada malaikat yang ditugaskan Allah untuk menyampaikan setiap salawat yang ditujukan kepada Rasulullah.Sehingga kapanpun dan dimanapun kita bersalawat,akan sampai pada Nabi."Nabi mengetahui setiap orang yang membaca salawat untuknya,Bahkan Nabi hadir di majelis-majelis salawat"urainya.Inilah sebabnya,lafad salawat memakai domir ka.Ya nabi salam alaika.Yang berarti dialog langsung seakan berhadapan.Ya nabi salam untukmu."Jadi ketika membaca salawat,kita sebenarnya sedang berhadapan dengan nabi.Makanya harus pakai tata krama"ungkapnya.Demikian pula ketika sedang sowan ke makam ulama serta auliya.Kita harus pakai tata krama."Karena mereka tidak mati Justru di dalam kubur mereka lebih hidup"ucapnya.seraya mengutip QS Ali Imron 169.Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati,bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhan dengan mendapat rezeki.Itulah sebabnya ketika ziarah kubur harus pakai tata krama.Sandal dilepas dan tak boleh berisik."Karena suara berisiknya sandal itu menganggu penghuni kubur"bebernya.Harus mengucapkan salam.Salamnya "Assalamu alaikum ya ahlal kubur".Pakai kum,kepada kalian.Yang berarti bicara langsung,berhadapan,Itu salam ketika masuk makam.Ketika sudah di hadapan satu makam yang kita tuju,salamnya lebih khusus.Langsung menyebut namanya.Assalamu alaikum ya kiai.(Dikutip Radar Jombang,18 November 2018).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label : KEGIATAN