Senin, 12 November 2018
INFO PARIWISATA:Mengingat "Srimulat"Kembali Melalui Budaya Wayang.
MOJOKERTO KOTA-Bertepatan dengan Hari Pahlawan,Museum Gubug Wayang,Jalan Kartini Nomor 25 Kota Mojokerto kedatangan tamu undangan spesial,yakni personil grup lawak Srimulat.Mereka mengapresiasi kegiatan positif berbau kebudayaan yang di lalukan Museum Gubug Wayang.Polo Srimulat mengatakan,grup Srimulat juga sempat di sebut subkultur Indonesia,bahkan ada yang menilai sudah menjadi gaya tersendiri yakni Srimulatism."Gaya Srimulatan itu sudah terkenal hingga Internasional,"ujar pelawak generasi akhir Srimulat ini.Di katakannya pula,dirinya selau insan seni mengaku bangga di undang datng ke Museum Gubug Wayang di Mojokerto,karena dirinya & pelawak Srimulat juga menjadi bagian di dalamnya."Bangga sekali karena boleh menjadi bagian,terbukti di sini ada kembaran saya,jangan di lihat fisik,tapi hati.Ini agar anak cucu bisa melihat melalui wayang ini,"katanya.Tarzan,pelawak senior Srimulat mengatakan,dirinya kaget di lantai 2 ada gambar & patung personel grup lawak Srimulat.Pengalaman itu yang kali pertama dialaminya."Kalau bisa nanti bikin ruangan sendiri untuk Srimulat,ya pojok Srimulat,"cetusnya.Berbicara tentang pelestarian Srimulat,dirinya juga berhasrat membuat buku tentang pelawak,juga mendata pelawak-pelawak di Indonesia termasuk pelawak Srimulat yang personilnya tersebar di berbagai daerah."Meski seni tradisi,Srimulat itu sudah mendunia,"lontarnya.Sementara itu,Tessy Srimulat mengaku bangga,haru,sekaligus sedih setelah melihat Museum Gubug Wayang.Dengan ekspresinya yang lucu,Tessy menyebut terbilang sedih karena belum meninggal dunia tapi sudah ada patungnya,"Tapi saya bangga sudah bisa masuk museum,"terang dia seraya berharap upaya pelestarian Srimulat tidak berhenti sampai museum saja.Sementara itu,manager Museum Gubug Wayang,Chyntia mengatakan,Hari Pahlawan tak lepas dari seni budaya lantaran seni budaya juga berperan dalam perjuangan merebut kemerdekaan."Kita bisa mencontoh para pahlawan terutama dari para pahlawan kita dahulu adalah semangat tekad juang & darah rela di berikan untuk memerdekakan bangsa Indonesia,"bebernya.Ditambahkannya,mental seperti itu yang wajib diwariskan kepada generasi masa kini,karena Indonesia ada hari ini bukan kepintaran & materi semata tetapi dari semangat tekad juang & rela berkorban agar Bendera Merah Putih berkibar dengan gagah perkasa.(DI kutip dari Radar Mojokerto,Jawa Pos,12 November 2018).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar