MOJOKERTO KOTA-Upacara peringatan Hari Jadi Ke-73 di Kota Mojokerto diselenggarakan di Gelora Ahmad Yani Mojokerto,Jumat (12/10).Bertindak selaku inspektur upacara Kapolresta Mojokerto AKBP Sigit Dany Setiyono,yang diikuti jajaran Forkopimda Kota Mojokerto.Kepala OPD dan Aparatur Sipil Negara di lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto,para pelajar dan mahasiswa Kota Mojokerto.Membacakan sambutan Gubernur Jawa Timur Soekarwo,Pak Sigit menyampaikan peringatan Hari Jadi Ke-73 Provinsi Jawa Timur ini merupakan momentum untuk menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan,kebanggaan daerah serta merupakan sarana mendorong semangat memiliki dan membangun daerah serta memperkuat rasa kecintaan masyarakat di wilayah Jawa Timur dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia."Perjalanan sejarah Jawa Timur dengan semangat gotong-royong,toleran,santun,agamis adalah ciri khas sekaligus modal dasar (Human Kapital) pembangunan yang sangat fundamental.Semangat juang yang tak kenal menyerah terus dilakukan oleh para pemimpin-pemimpin Jawa Timur sejak Raden Mas Tumenggung Soerjo hingga sekarang"lanjut Sigit.Masih membacakan sambutan Pakdhe Karwo,Sigit memaparkan program-program Gubernur Jawa Timur terdahulu seperti pada era Gubernur Muhammad Noer telah dicanangkan bahwa pemerintah harus selalu "AGAWE WONG CILIK MELU GUMUYU"era Gubernur Soenandar Prijosoedarmo,telah dicanangkan "Panca Tertib"yakni"
1.Tertib Program.
2.Tertib Anggaran.
3.Tertib Pelaksanaan.
4.Tertib Pengendalian dan Pengawasan.
5.Tertib Administrasi.
Era Gubernur Wahono telah berhasil meletakkan pembangunan yang berbasis pedesaan."Di era Gubernur Soelarso Jawa Timur mulai menjadi Provinsi Industri karena di saat itulah Jawa Timur mulai mengembangkan pembangunan yang menitikberatkan pada peran pihak swasta.Gubernur Basofi Soedirman melanjutkannya dengan Program Utama Pemerataan Pembangunan dengan Gerakan Kembali ke Desa (GKD).Pada era Soekarwo pembangunan diarahkan pada pertumbuhan ekonomi yang inklusif yaitu "Pembangunan ekonomi yang berorientasi pada pertumbuhan yang disertai dengan pemerataan"terangnya.Sebagaimana tema peringatan Hari Jadi Ke-73 Provinsi Jawa Timur Tahun 2018,(Makmurkan Jawa Timur Melalui Industri UMKM Berbasis Digital),ini merupakan sebuah tekad dan semangat Provinsi Jawa Timur membangun ekonomi berbasis digital,agar mampu tumbuh inklusif dan berkelanjutan dengan fokus pada segmen industri UMKM."Ada tiga faktor yang membuat Usaha Mikro,Kecil dan Menengah (UMKM) bisa bertahan dalam kondisi ekonomi yang krisis.yaitu
-Faktor Pertama,umumnya UMKM menghasilkan barang komsumsi dan jasa yang dekat dengan kebutuhan masyarakat.
-Faktor Kedua.Yakni,pelaku usaha UMKM umumnya memanfaatkan sumber daya lokal,baik itu untuk sumber daya manusia,model,bahan baku,hingga peralatan.
-Faktor Ketiga,umumnya bisnis UMKM tidak ditopang dana pinjaman dari bank,melainkan dari dana sendiri.
UMKM telah menjadi "backbone"(tulang punggung) dan 'buffer zone"(zona andalan) yang menyelamatkan negara dari krisis,"kata Sigit meneruskan sambutan Pakde Karwo.Dalam kesempatan ini juga dilakukan penyerahan tropi & uang pembinaan oleh Kalporesta beserta jajaran Forkopimda & para Asisten Sekdakkot,kepada para pemenang Lomba Cipta Kreativitas Seni Daur Ulang Sampah Tingkat Kota Mojokerto,yang telah diselenggarakan pada 8 Oktober 2018 di Pendopo Graha Praja Wijaya
-Juara 1 Kelurahan Miji,Kecamatan Kranggan mendapat uang pembinaan sebesar Rp.1.500.000
-Juara 2,Kelurahan Magersari,Kecamatan Magersari,mendapatkan uang pembinaa Rp.1.250.000
-Juara3.Kelurahan Jagalan,Kecamatan Kranggan,mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp.1.000.000
-Juara Harapan 1,Kelurahan Balongsari,Kecamatan Magersari
-Juara Harapan 2,Kelurahan Kedundung
-Juara 3,Kelurahan Suridinawan,Kecamatan Prajurit Kulon,masing-masing mendapat uang pembinaan sebesar Rp.750.00 (Di kutip dari Radar Mojokerto,Jawa Pos,13 Oktober 2018).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar