Saat ngaji usai salat Duhur di masjid Polres Jombang,Rabu (17/10),Pengasuh PP Fallalul Muhibbin Watugaluh Diwek,KH Nurhadi (Mbah Bolong) menjelaskan tentang pentingnya ulama."Di surga nanti nikmat yang kita peroleh terus ditambah.Ketika kita tidak tahu butuh tambahan nikmat apa lagi,malaikat menyuruh kita bertanya kepada ulama"jelasnya.Ketika para ulama dimasukkan surga,mereka juga disuruh mencari-orang-orang yang pernah belajar kepadanya dan menolong perjuangannya untuk diajak bersama-sama masuk surga."Makanya mendekatlah pada ulama.Orang yang mendekat pada ulama itulah yang disebut santri"bebernya.Rasulullah SAW menyatakan,kedudukan ulama ditengah umat seperti bulan purnama ditengah bintang-bintang yang lain.Ulama mencerahkan umat dengan sinar ketuhanan yang menyala di hatinya.Sinar Allah menyala dalam hati ulama dan bisa menyinari sekitarnya karena ilmu yang dimiliki.Juga karena zikir yang terus diucapkan dalam hatinya."Ilmu dan zikir inilah yang menyebabkan ulama dekat dan kenal dengan Allah.Sehingga sangat takut kepada Allah.Sebagaimana disebut dalam QS Fathir 28."Rasulullah SAW menyatakan,Ulama merupakan pilar tegaknya dunia"tandasnya.Bersama tiga pilar lainnya lainnya yaitu:
-Adilnya Pemimpin.
-Derwamannya Orang Kaya.
-Doanya Fakir Miskin.
"Alhamdulillah di NKRI ini,hubungan empat pilar tersebut terjalin dengan sangat bagus"tuturnya.Masyarakat Indonesia bahkan sangat tawadhu dan taat kepada ulama dan kiai."Orang yang taat pada ulama dan kiai inilah yang disebut "santri"jelasnya.Pada 22 Oktober,kita peringati sebagai Hari Santri Nasional.Mengenang para santri yang dulu menaati Resolusi Jihad melawan penjajah yang dikeluarkan KH Hasyim Asy'ari pada 22 Oktober 1945.Ciri Ulama,kata Mbah Bolong,selalu positif dalam memandang segala hal.Misalnya ketika memandang musibah.Kepada korban,kita lihat dengan pandangan rida dan sabar.Musibah adalah cara Allah menghapus dosa.Tidak boleh mengeluh atas musibah yang dialami.Kepada yang bukan korban,ulama mengajak peduli dan empati.Sebab kita semua juga bisa terkena musibah.Serta mengajak masyarakat instropeksi,agar segera taubat karena maut bisa datang kapan saja.Musibah juga mengajarkan agar kita tidak menyerah berusaha serta memohon pertolongan Allah."Seperti Hajar yang berlari dari Sofa ke Marwah guna mencari air guna memberi minum bayi Ismail"pungkasnya.(Dikutip Radar Jombang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar