Saat ngaji usai salat Duhur di masjid Polres Jombang Senin (8/10),KH Kairil Anam menjelaskan tentang orang yang beragama tapi dusta."Tokoh sufi Hatim Al-Asham pernah berkata,siapa mengakui empat hal tanpa ada empat hal yang lain,maka pengakuannya itu adalah dusta"jelasnya.
-Pertama:Siapa mengaku cinta kepada Allah,sementara ia tidak berhenti melakukan kemaksiatan dan hal-hal yang diharamkan Allah,maka pengakuannya itu dusta.
-Kedua:Siapa mengaku cinta kepada Rasulullah SAW namun benci kaum kafir miskin,maka pengakuannya itu dusta.
-Ketiga:Siapa mengaku cinta kepada surga,sementara ia tidak bersedekah,maka pengakuannya itu dusta.
-Keempat,Siapa mengaku takut akan siksa neraka,sementara ia tidak berhenti dari berbuat dosa,maka pengakuaanya itu dusta.
Gus Anam menjelaskan,agama diturunkan di muka bumi ini untuk menata kehidupan manusia agar tertib dan teratur sehingga bisa meraih kebahagiaan dunia akhirat.Namun pada kenyataannya aturan agama itu diabaikan oleh manusia sendiri.Sehingga yang terjadi agama hanya dijadikan kedok saja.Bahkan kadang agama malah dijadikan alat untuk meraih kepentingan sesuatu.Agamanya Islam,namanya islami,pakaiannya islami,atribut-atributnya serba islami,namun perilakunya tidak mencerminkan ajaran Islam yang sesungguhnya.Perbuatan yang dilarang seperti judi,mencuri dan korupsi yang dilakukan orang-orang yang mengaku dirinya Islam sesungguhnya merupakan pendustaan terhadap agama.Karena pengakuan dan kenyataannya tidak sama."Orang yang beragama harus konsisten,apa yang diperintah dijalankan dan apa yang dilarang ditinggalkan"tegasnya.Allah menyebut pendusta agama itu diantaranya dalam surat Al-Maun."Disitu ada dua kelompok yang disebut sebagai pendusta agama"tegasnya.
1.Orang yang menghardik anak yatim.Menyia-yiakan,menganiaya,tidak perhatian dan apa saja yang menyakiti anak yatim."Padahal Nabi menjamin orang yang mau menanggung beban anak yatim akan bersama dengan Nabi kelak di surga."Walaupun berkali-kali haji dan umroh,jika tak peduli anak yatim,maka dia mendustakan agama"tegasnya.
2.Orang yang tidak menganjurkan untuk memberi makan orang miskin.Orang seperti ini tidak mempunyai kepekaan sosial.Disebut pendusta karena perilakunya sangat bertentangan dengan ajaran Islam yang menekankan ibadah sosial di samping ibadah ritual.(Dikutip Radar Jombang 9 Oktober 2018).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar