Jumat, 21 September 2018

Tim Kemenkes RI Gelar Akreditasi RSU dr Wahidin Sudiro Husodo Menuju Rumah Sakit Pendidikan.

MOJOKERTO KOTA-Tim Akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,Kamis (20/9) melaksanakan kegiatan visitasi akreditasi Rumah Sakit Pendidikan yang di sambut oleh Sekretaris Daerah kota Mojokerto,Harlistyati di ruang Nusantara,Kantor Walikota Mojokerto.Tim visitasi dari Kementerian Kesehatan yang akan menilai RSUD dr.Wahidin Sudiro Husodo ini beranggotakan Yuliana SH,Mh,DR dr Ari Utariani SpAnKAP dari Asosiasi Rumah Sakit pendidikan Indonesia (ASPRI),Dr.Med Setyawan,dokter Asosiasi dari Institusi Pendidikan Kedokteran,serta Drg Christianan ENH,MKes.Penilaian akan meliputi 5 standard yaitu visi & misi komitmen di bidang pendidikan,management & administrasi pendidikan.Sumber daya Manusia,sarana penunjang pendidikan,perancangan & pelaksanaan program pendidikan klinis yang berkualitas.Ketua Tim Surveyor Akreditasi RS Pendidikan Ester Marini Lubis menyampaikan,tujuan penetapan RS Pendidikan adalah untuk menjamin terselenggaranya pelayanan pendidikan & penelitian yang bermutu,menjamin pelayanan kesehatan dengan mengutamakan keselamatan pasien & kepastian hukum."Rumah Sakit yang mau menjadi rumah sakit pendidikan harus ditetapkan terlebih dahulu,ini menjadi PR bagi Kementerian Kesehatan.Saat ini ada kurang lebih 386 rumah sakit yang menyelenggarakan pendidikan,namun baru 100 yang sudah ditetapkan,"jelas Ester.Lebih lanjut Ester menerangkan,RSUD dr.Wahidin Sudiro Husodo adalah rumah sakit satelit untuk RSU Sidoarjo & RSU Sidoarjo sebagai rumah sakit utama harus ada koordinasi antara tim koordik & nonkoordik dari masing-masing rumah sakit."Koordinasi yang dijalankan terdiri dari sisi management,staf medis fungsional sehingga institusi pendidikan berjalan dengan baik & memenuhi standar,"imbuh Ester.Sebagai RS pendidikan,Ester mengatakan,RS harus mampu menjalankan peran pelayanan yang berkualitas,pendidikan yang inovatif,pengembangan ilmu pengetahuan & tekhnologi serta melakukan penelitian yang bersifat translational.Terkait fungsi DSU dr.Wahidin Sudiro Husodo sebagai rumah sakit pendidikan Ester mengingatkan untuk melakukan penelitian."Karena banyak rumah sakit pendidikan yang hanya mengutamakan pendidikan & pelayanan,tetapi melupakan tentang penelitian,"tuturnya.Berdasarkan PP 93 Tahun 2015 tentang RS Pendidikan bahwa semua rumah sakit yang masih berfungsi sebagai RS Pendidikan harus diterapkan.Oleh karena itu,RSU dr.Wahidin Sudiro Husodo telah menjadi tempat pendidikan kepaniteraan klinik dari FK UWKS sejak tahun 2011.Mewakili Wawali,Harlistyati menyampaikan,peran rumah sakit pendidikan sangat dibutuhkan dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan yang terjangkau & bermutu di semua lapisan masyarakat."Sebagaimana visi Kota Mojokerto,kesehatan & pendidikan menjadi program utama di Kota Mojokerto.Kami sudah menjalin kerja sama dengan BPJS Kesehatan terkait pelayanan kesehatan,dan Kota Mojokerto sudah mencapai UHC 98% bahkan sebelum dicanangkan oleh pemerintah pusat"terang Harlis.Bu Harlis menyampaikan meskipun Kota Mojokerto kecil Kotanya tetapi tidak boleh kecil semangatnya termasuk dokter-dokter yang ada di Rumah Sakit."Dengan adanya penilaian seperti ini diharapkan bisa menjadi pemicu semangat untuk RSUD Kota Mojokerto untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat,menjamin keselamatan sehingga tingkat kepuasan masyarakat terhadap RSUD juga semakin meningkat,sebagaimana tekad pemerintah Kota Mojokerto untuk memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat,serta demi mewujudkan visi Kota Mojokerto sebagai service city yang maju,sehat,cerdas,sejahtera dan bermoral"pungkasnya.Turut hadir dalam acara pembukaan visitasi,Wakil Direktur Perencanaan dan Pendidikan RSUD Kabupaten Sidoarjo,Dewan Pengawas RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto,Ketua komdik RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo,dokter dan pejabat struktural RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo.(Dikutip Radar Mojokerto 21 September 2018). 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label : KEGIATAN