Minggu, 02 September 2018

SLRT Dinas Sosial Kota Mojokerto,Terbanyak Minta Rekom KIS dan KIP.

MOJOKERTO KOTA-Dalam kurun Maret hingga Juli 2018,sebanyak 284 warga Kota Mojokerto mengadu ke Sistem Layanan Rujukan Terpadu (SLRT) bentukan Dinas Sosial.Paling banyak mengadu agar direkomendasi pengurusan Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP).Menutut informasi yang dihimpun,dalam kurun lima bulan sejak SLRT dibuka oleh dinsos,terdapat ratusan warga yang mengeluh terkait layanan dasar.Seperti kesehatan,pendidikan,hingga kesejahteraan.Mereka mengadukan permasalahan sosial hingga kesejahteraan agar mendapat penanganan instansi terkait.Dari lima bulan SLRT yang dibuka di kantor Dinsos Jalan Benteng Pancasila 284 warga miskin sudah memasukkan keluhannya.Di antaranya,melaporkan sebelumnya ke Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) yang berada di tiga kelurahan,Meri,Prajurit Kulon,dan Surodinawan.Paling banyak warga miskin itu meminta rekomendasi untuk pengurusan KIS dan KIP.Sebanyak 40 warga meminta rekom KIS dan 23 warga meminta rekom KIP."Seluruhnya setelah kami proses,mendapatkan rekomendasi"ujar Sri Mujiwati,Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Mojokerto.Di samping itu,warga juga meminta rekomendasi untuk bantuan beasiswa perguruan tinggi.Juga ingin dimasukkan dalam usulan BDT (Bank Data Terpadu)."Ada juga yang meminta mendapatkan rekomendasi untuk bantuan yatim nonpanti.Dan juga bantuan untuk orang telantar"sambung dia.Dikatakannya,jika ada persoalan sosial yang muncul di masyarakat akan langsung ditangani fasilitator.Apabila ada warga yang datang ke Puskesos atau SLTR juga langsung ditangani."Orang datang kesini kan bawa masalah,setelah masalahnya diklarifikasi langsung diarahkan ke saluran yang bisa memecahkan masalahnya.Semisal,orang tidak masuk database,dicek dulu fasilitator.Jangan sampai pulang tidak membawa solusi"kata dia.Persoalan orang miskin bisa bermacam-macam.Mulai terkait bantuan kesra,pendidikan,kesehatan,hingga meninggal dunia.Hal itu,sebut Mujiwati,sudah ada penangganannya di instansi terkait."Orang miskin mau berobat,kita bisa keluarkan rujukan ke BPJS.Layanan SLRT yang berada di dinsos diberi nama "Palapa".Orang-orang yang ingin mengadukan persoalannya bisa langsung datang ke tempat layanan di kantor dinsos."Kalau ada orang yang lapor lalu binggung tidak bisa pulang,kita juga bisa mengantarnya.Kita ada fasilitator,supervisor,dan manajer SLRT.Mereka dibiyai APBN"pungkasnya.(Dikutip Radar Mojokerto 31 Agustus 2018).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label : KEGIATAN