Bogor-Pembahasan perjanjian kerja sama ekonomi komperehenship Indonesia & Australia (IA-CEPA) yang sudah 13 tahun akhirnya tuntas.Dalam pertemuan bilateral antara Presiden Jokowi & Perdana Menteri Australia Scott Morrison di Istana Bogor kemarin (31/8),kedau negara telah menyepakati isi perjanjian.Kesepakatan itu ditanda tangani Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita serta Menteri Perdagangan,Pariwisata & Investasi Australia Simon Birmingham.Enggar mengatakan,dengan selesainya substansi perjanjian,kedua negara tinggal menyesaikan draf pembahasan hukum yang diterjemahakan kedalam 2 bahasa."Kemudian,akan diselesaikan November ini,"ujar dia setelah penadatanganan tersebut.Menurut Enggar,IA-CEPA memiliki cakupan yang lebih luas jika dibandingkan dengan perjanjian perdagangan bebas (trade preferency arrangement/TPA).Isi nya tidak hanya terkait dengan perdagangan,tapi juga menyangkut pelayanan antar negara,investasi hingga pembangunan.Enggar menjelaskan,is perjanjian itu menyangkut aspek ekonomi secara detail.isi kesepakatan tersebut saling menguntungkan.Salah satunya,kesepakatan menaikkan tarif nol % dengan kuota untuk barang dari kedua negara.Soal komoditas yang disepakati,Enggar belum bisa merinci,namun untuk produk Indonesia,barang yang disepakati antara lain,garmen & mobil.Adapun barang dari Australia antara lain produk sapi.Untuk investasi,ada sejumlah sektor yang nanti bisa masuk,misalnya sektor pendidikan & kesehatan.Soal keuntungan,bagi Indonesia menurut Enggar,datangnya investasi bisa menambah pertumbuhan ekonomi & devisa."Kita hitung berapa banyak student kita di sana.Kalau dia disini,bisa hemat devisa berapa besar?"imbuhnya.Bagi Australia,mereka bisa memiliki sekolah atau rumah sakit dengan daftar negatif investasi (DNI) hingga 67% kepemilikan.Presiden Jokowi menyambut baik kesepakatan IA-CEPA.Menurut dia,itu menegaskan keterbukaan ekonomi & upaya mmperkukuh hubungan ekonomi yang saling menguntungkan.(Di utip dari Jawa Pos,1 September 2018).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar