Rabu, 05 September 2018

MOJOKERTO PUNYA CERITA:Riwayat Jalur Kereta Api di Mojokerto,Modjokerto Stoomtram Maatschapij.

MODA transportasi kereta api (KA) di Jawa sempat menjadi salah satu jalur yang terbaik di tingkat Asia.Jalur KA hampir menjangkau seluruh kota-kota besar.Tak terkecuali di Kota Mojokerto.Bahkan,pada awal abad ke-20,Kota Onde-Onde menjadi kota yang sibuk dengan padatnya transportasi KA.Tercatat,ada empat stasiun yang pernah berdiri di sekitar kota kecil ini.Dengan banyaknya tempat pemberhentian,kota yang terdapat status 'gemeente'atau kota dengan pemerintahan sendiri memiliki keistimewaan dibanding kota lainnya yang setara.Keistimewaan itu adalah keberadaan empat stasiun yang didirikan di sekitar Kota Mojokerto.Sejarawan Mojokerto Ayuhanafiq memaparkan,di zaman kolonial terdapat klasifikasi terhadap stasiun.Pembagian kelas itu dilakukan berdasarkan jumlah jalur perlintasan serta penumpang.Masing-masing adalah stasiun kelas 1 atau yang disebut juga sebagai stasiun besar."Status stasiun besar diberikan ketika pada stasiun tersebut,banyak perlintasan yang melewatinya"jelasnya.Lalu,satu tingkat di bawahnya ada stasiun kelas 2 dengan nama lain stasiun sedang.Sedangkan strata paling akhir adalah stasiun kelas 3 atau stasiun kecil.Selain stasiun di beberapa tempat juga ada pemberhentian kereta yang dinamakan halte."Halte dibuat berbentuk ruang tunggu terbuka di dekat jalur kereta api"terangnya.Dia menyebutkan,karena banyaknya stasiun,Mojokerto didapuk sebagai stasiun utama atau kelas stasiun besar.Klasifikasi itu diberikan terhadap stasiun yang banyak perlintasan dilewati.Selain itu,kondisinya juga ditentukan berdasarkan jumlah armada kereta api yang melintas.Serta volume penumpang yang diangkut."Karena Mojokerto merupakan stasiun besar,maka dapat dipastikan semua persyaratan itu terpenuhi"tandasnya.Menurut Yuhan,stasiun-stasiun tersebut menghubungkan Mojokerto dengan kota sekitarnya.Pada saat itu,operator moda trasportasi kereta api di Jawa jumlahnya cukup banyak.Setidaknya,perusahaan kereta api yang melintas di Mojokerto ada tiga.Salah satu yang terbesar adalah Staat Spoorwagen (SS) berpusat di Gubeng Surabaya,Kedua,Oost Java Stoonmtram (OJS) berinduk di Wonokromo.Terdapat pula maskapai kereta api Mojokerto bernama Modjokerto Stoomtram Maatschapij (MSM)."MSM berpangkalan di Mojokerto"terangnya.Setidaknya,terdapat empat jalur rel dibangun dan dikelola oleh masing-masing perusahaan yang melewati Mojokerto.Jalur utama Surabaya-Kertosono dikelola SS.Perusahaan tersebut juga mendirikan Stasiun Mojokerto yang hingga kini masih aktif digunakan.Semantara,OJS mengoperasikan dua jalur.Masing-masing jalur Mojokerto-Pare dan jalur Krian-Ploso.Sedangkan,salah satu pemberhentian keretanya di stasiun di Lespadangan.Selain itu KA dari OJS juga berhenti di Stasiun Miji,Kecamatan Kranggan,Kota Mojokerto.Sedangkan MSM membangun jalur kereta ke arah timur menghubungkan Mojokerto-Japanan."Karena berbasis di Mojokerto,stasiun utamanya ada di Mojokerto dengan dilengkapi depo perawatan lokomotif dan gerbongnya"paparnya.Yuhan,mengatakan jalur yang hingga kini masih difungsikan adalah jalur milik SS.Tak lain adalah Stasiun Mojokerto di Jalan Bhayangkara.Sementara jalur rel lainnya telah dinonaktifkan.Kondisi itu juga disusul dengan hilangnya keberadaan stasiun yang pernah berdiri.Dia merinci,stasiun yang hilang itu antara lain,adalah stasiun milik MSM di Jalan Bhayangkara.Begitu juga dengan depo MSM juga dialihfungsikan untuk digunakan instalasi militer di seberang Taman Makam Pahlawan (TMP) Gajah Mada.Nasib yang sama juga dialami Stasiun Miji milik OJS juga tamat riwayatnya.Hanya sisa bangunan Stasiun Lespadangan yang masih terlihat dengan kondisi tidak terawat,Selain empat stasiun tersebut juga ada tempat pemberhentian KA di sisi selatan Kali Brantas yang disebut halte.Halte tersebut juga biasa disebut stasiun 'kali'.Stasiun kali dibangun untuk melayani penumpang menggunakan jasa kereta api OJS yang hendak pindah ke jalur lainnya.Sebuah loko dengan satu gerbong disiapkan saat kereta jalur Krian-Ploso berhenti di Stasiun Lespadangan.Setelah penumpang melalui jembatan Lespadangan,selanjutnya akan pindah ke gerbong yang menunggu di halte kali."Mereka di angkut ke stasiun milik OJS di Miji"imbuhnya.Jalur stasiun kali menuju ke selatan arah Stasiun Miji melewati tengah Alun-Alun Kota Mojokerto.Jalur tersebut lurus mengikuti Jalan Mojopahit atau yang dulu bernama Kediri Staat.Jalur lainnya ke arah timur menuju Pabrik Gula (PG) Sentanan Lor dan ujung rel akan berakhir di Pabrik Spiritus Wates,Kota Mojokerto.(Dikutip Radar Mojokerto,5 September 2018). 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label : KEGIATAN