Kamis, 20 September 2018

Kelompok Wanita Tani (KWT) Kota Mojokerto,Terapkan Hidroponik Rakit Apung.

MOJOKERTO KOTA-Keterbatasan lahan di perkotaan ternyata tak menghalangi keinginan seseorang untuk bercocok tanam.Masih banyak cara untuk menanam meskipun dengan lahan yang terbatas.Salah satu cara itu adalah dengan media Hidroponik Rakit Apung.Mulai Juni kemarin,Kelompok Wanita Tani (KWT) Srikandi Jaya Lingkungan Ketidur,Kelurahan Surodinawan,Kota Mojokerto menerapkan media tanam Hidroponik Rakit Apung,Susiati,Ketua KWT Srikandi Jaya,menjelaskan media ini tidak membutuhkan lahan yang luas."Kita hanya butuh ember atau pun wadah yang bisa diisi air dan dilapisi styrofoarm"kata Susi.Rakit Apung berbeda dengan hidroponik yang biasanya."Media ini tidak membutuhkan listrik.Kalau listrik kan mahal.Ini hanya membutuhkan cairan Aib Mix"paparnya.Susi menambahkan,penerapan media ini sudah dilakukan di berbagai varietas tanaman dan hasilnya bagus.Pada kangkung misalnya,Kangkung bisa dipanen sebanyak tiga kali.Masyarakat juga sangat antusias menerapkannya,Perhitungan biaya dibanding dengan media tanah itu relatif sama."Kita menerapkan ini karena bersih.Terkadang ibu-ibu ada yang tidak mau menyentuh tanah kan.Nah ini bersih"kata Susi.Selain tidak dihinggapi hama,sayur dari media ini lebih sehat.Karena tidak disemprot dan hanya menggunakan nutrisi dari cairan yang ada di bawah."Juga mengantisipasi warga yang tidak punya lahan.Bisa memanfaatkan pekarangan rumah"paparnya.Tujuan utama di Lingkungan Ketidur tersebut adalah untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga."Namun sekarang sudah nya,sayur,bibit banyak berkembang.ada warga yang menjualnya juga,mulai dari jual buahnya,sayur,bibit yang masih kecil bahkan sampai tanaman yang sudah di polybag pun dilayani,"katanya.Kelompok Wanita Tani ini sudah berdiri sejak tahun 2013,namun menggunakan media Rakit Apung baru tahun ini.Susi berharap,kemandirian mereka bisa menambah penghasilan ekonomi keluarga & rumah tangga masing-masing."Kalau kita para Inu njagakne bapak-bapak kan nggak mungkin,Ibu-ibu pun harus kreatif & punya penghasilan sendiri,"pungkasnya.(Dikutip Radar Mojokerto 20 September 2018).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label : KEGIATAN