Rabu, 04 Juli 2018
Ayo Hidup Sehat: FOBIA.
FOBIA adalah rasa takut berlebihan terhadap sesuatu.Ketakutan tersebut dapat timbul saat menghadapi situasi,berada di suatu tempat.atau ketika melihat hewan tertentu.Dalam kondisi fobia yang parah,penderitanya akan berusaha menghindar dari objek yang dapat memicu ketakutan.Fobia sebenarnya termasuk ke dalam penyakit gangguan kecemasan.Kondisi ini dapat membuat penderitanya depresi,panik,serta membatasi kegiatan.Fobia bisa bersifat spesifik atau komplek.Contoh-contoh fobia spesifik di antaranya adalah takut terhadap kedalaman air,ketinggian,hewan,dokter,jarum suntik,darah,atau takut tertular penyakit seksual.Sedangkan contoh fobia kompleks,di antaranya adalah takut terhadap situasi sosial,takut berbicara di depan umum,atau takut berada di ruang terbuka.Tanda fobia pada diri sendiri seseorang dapat mudah dikenali dari reaksi takut berlebihan yang diperlihatkannya ketika melihat objek atau menghadapi situasi tertentu.Selain rasa takut yang berlebihan,fobia juga bisa disertai dengan serangan panik yang ditandai dengan disorientasi atau bingung,pusing dan sakit kepala,mual,dada terasa sesak dan nyeri,sesak nafas,detak jantung meningkat,tubuh gemetar dan berkeringat,telinga berdenging,sensasi ingin selalu buang air kecil,mulut terasa kering,menangis terus-menerus dan takut ditinggal sendirian (terutama pada anak-anak).Jika mengalami kecemasan yang berlebihan terhadap sesuatu yang tidak realistis,baik pada objek/situasi tertentu,akan menimbulkan efek fisik dan psikologis,gangguan ini bisa membahayakan orang lain dan dirinya sendiri (kondisi parah).Hingga kini penyebab fobia belum diketahui secara jelas.Meski begitu,ada beberapa faktor yang diduga kuat dapat memicu kondisi ini,di antaranya:peristiwa traumatis atau pengalaman buruk,perubahan fungsi otak,atau genetik dan lingkungan.Fobia biasanya dapat mudah terdiagnosis dari gejala-gejala yang mengarah pada kondisi tersebut,dengan diperkuat oleh riwayat penyakit (termasuk kejiwaan),riwayat penggunaan obat,dan riwayat kehidupan sosial pasien.Penanganan terhadap fobia dapat dilakukan melalui terapi psikologi,salah satunya yang efektif adalah terapi perilaku kognitif.Terapi ini membantu pasien mengubah cara pandang dan cara bersikap terhadap suatu masalah.Dalam kasus fobia,ahli terapi akan membantu pasien,mengatasi rasa takut melalui teknik pemaparan atau desentisasi.Dengan teknik pemaparan terhadap benda atau suasana yang ditakuti,rasa takut diharapkan dapat berkurang secara bertahap sehingga pada akhirnya pasien dapat mengendalikan fobia yang dialami.Contohnya adalah pada pasien yang mengalami fobia terhadap ular.Awalnya,pasien akan diminta untuk membaca tulisan tentang ular,lalu diperlihatkan gambar hewan tersebut.Tahapan berikutnya adalah dengan mengunjungi kandang ular,yang dilanjutkan dengan memegang reptil tersebut secara langsung.Di samping teknik tersebut,ahli terapi juga akan mengajarkan pasien teknik untuk mengendalikan diri.Misalnya,beristirahat secara cukup,mengkonsumsi makanan shat secara teratur,& rajin berolahraga.Kebayakan kasus fobia spesifik dialami oleh penderitanya sejak masa kanak-kanak atau remaja,sedangkan fobia kompleks umumnya mulai berkembang ketika penderitanya memasuki kehidupan dewasa.Anak di bawah usia 18 tahun bisa juga mengalami fobia,namun meski diukur/dilihat dalam kurun waktu 6 bulan dulu,karena anak kecil belum terpapar banyak hal,jadi rasa takutnya itu bisa jadi karena kaget/ketidaktahuannya.(Di kutip dai Radar Mojokerto,Jawa Pos,4 Juli 2018).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar