Al-Quran diturunkan pada bulan Ramadhan dengan banyak hikmah."Diantaranya ada 3",kata KH Chusein Ilyas,dari Desa Karang Nongko,Kecamatan Sooko,Kabupaten Mojokerto kala ngisi peringatan Nuzulul Quran di Masjid Agung Baitil Mukminin,Alun-alun Jombang,kamis (31/5),seraya mengutip QS Al Baqarah 185.
-Pertama ; Sebagai hudan atau kesadaran.Orang yang membaca Al-Quran kesadarannya akan semakin tinggi "Contohnya Sayyidina Umar Bin Khotob,"tuturnya.Mulanya dia sangat memusuhi Islam,bahkan kala mendengar sang adik yang bernama Fatimah masuk Islam,dia hendak membunuhnya.Namun begitu,mendengar sang adik membaca QS Toha 1-3,Thaahaa,kami tidak menurunkan Al-Quran ini kepadamu agar kamu menjadi susah : tetapi sebagaai peringatan dari orang yang takut kepada Allah SWT.seketika itu Umar langsung sadar & masuk Islam.Keislaman Umar bahkan sangat luar biasa,sampai-sampai setan takut kepadanya,bahkan ketika Umar tidur di masjid,setan pun lari ketakutan meninggalkan masjid."Nabi Muhammad SAW memberi julukan Alfaruq,sehingga selama hidupnya setan tidak berani mendekat kepada Sayyidina Umar,"jelasnya.
-Kedua : Al-Quran sebagai bayinat atau keterangan-keterangan,diantaranya adalah keterangan tentang Fir'aun yang ditenggelamkn namun jasadnya diabadikan.Sebagaimana di sebutkan dalam Qs Yunus 92.Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu & sesungguhnya kebanyakan dari dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami.
-Ketiga : Al-Quran sebagai Alfurqon alias hukum-hukm.Diantaranya QS Al-Baqarah 183-184 yang menjelaskan hukum wajibnya puasa serta boleh tidak puasa bagi orang yang dalam perjalanan atau sakit,namun di wajibkan mengganti puasa pada hari yang lain."Kalau Njenengan ingin di perbolehkan tidak puasa,ya silahkan sakit,kecuali sakit hati,'ucapnya sambil di sambut tawa jamaah.(Di kutip dari Radar Jombang,Jawa Pos,3 Juni 2018).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar