Minggu, 08 April 2018

Indonesia Terbesar Ketiga Data Dicuri,Facebook Akan Patuhi Arahan Pemerintah dan Hari Senin Beri Tahu Pengguna Yang Datanya Bocor.

JAKARTA-Cambrigde Analytica (CA) tidak hanya mengambil informasi pribadi para pengguna Facebook di Amerika Serikat (AS).Pengguna Facebook di banyak negara lain juga menjadi korban termasuk di Indonesia.dalam rilis Facebook Rabu sore waktu AS (4/4) atau kemarin WIB (5/4) ada lebih dari 1 juta data pengguna di Indonesia telah diambil CA.Indonesia mauk posisi ke-3 setelah AS & Filipina (selengkapnya lihat grafis).Total.CA telah mencuri data 87 juta pengguna Facebook jauh lebih besar daripada sebelumnya yang "hanya"50 juta.Kemarin sore Menteri Komunikasi & Informatika (Menkominfo) Rudiantara memanggil perwakilan Facebook Indonesia.Dalam pertemuan itu,Rudi meminta seluruh aplikasi yang di kerjasamakan Facebook dengan pihak ketiga dimatikan terutama yang berkaitan dengan kuis-kuis model personality test.Sementara itu,Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia Ruben Hattari mengungkapkan bahwa pihaknya segera menjalin komunikasi dengan kantor pusat Facebook tentang perintah Menkominfo tersebut.Ruben menyebutkan,upaya untuk mengatasi kebocoran data sudah dijalankan Facebook tidak hanya di Indonesia,sesuai dengan statemen CEO Facebook Mark Zuckerberg bukan hanya aplikasi yang melakukan behavioral analysis seperti CA yang akan diaudit melainkan seluruh aplikasi yang terdaftar diplatform Facebook.Selama ini,lanjut Ruben banyak user yang men-download aplikasi,namun Facebook sudah punya sistem perlindungan tersendiri."Kalau sudah terdeteksi 3 bulan tidak aktif,otomatis aplikaasi tersebut akan ter-delete,"katanya.Selain itu,Facebook sedang menyiapkan notifikasi kepad para pengguna yang datanya terdeteksi mengalami kebocoran atau jatuh ke pihak lain.Notifikasi tersebut akan di berikan Senin (9/4)."Jika Anda membuka Facebook tidak menemukan notifikasi apa-apa,ya Alhamdulilah,berarti akun Anda tidak kena dampak (kebocoran data-red),"jelasnya.Ke depan,Rudi menyatakan bakal mengawasi semua platform Media Sosial (Medsos) dengan lebih ketat,itu sejalan dengan Permenkominfo Nomor 20 Tahun 2016 tentang Keamanan Data Pribadi,yang merupakan turunan dari UU 11/2008 tentang Informasi & Transaksi Elektronik (UUITE).Kepada masyarakat,Rudi mengimbau untuk sementara tidak nenggunakan Medsos apalagi menyerahkan data-data pribadi kepada aplikasi-aplikasi puhak ketiga.Rudi meminta masyarakat "puasa" menggunakan medsos untuk sementara waktu sampai semua tertata dengan baik.Peneliti Keamanan Siber Communication & Information System Security Research Center (CissReC) Ibnu Dwi Cahyono mendorong Pemerintah lebih tegas mengatur aplikasi,salah satunya menharuskan mereka membuat server data di Indonesia.hal yang sama pernah dilakukan pada aplikasi lainyya seperti Blackberry.Ibnu mengungkapkan,kebocoran data pengguna Facebook di Indonesia bisa di gunakan untuk bermacam-macam praktik termasuk untuk kepentingan politik,sama seperti yang terjadi di AS.Sementara itu,pakar digital Forensik Ruby Alamsyah menuturkan,perlu dipastikan dulu kebocoran data sejumlah sejuta kaun milik warga Indonesia itu sudah di pergunakan untuk apa saja,lantas ditelisik kemungkinan data tersebut di pergunakan untuk keperluan ilegal atau tidak.Selama ini belum ada kasus yang spesifik yang mengarah pada penyalahgunaan data yang tercuri lewat CA"Perlu dipastikan hal itu agar tidak terjadi kekhawatiran masyarakat berlebihan di masyrakat,kita perlu melihat secara proporsional,"tutur dia.Ruby berharap kejadian tersebut bisa menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat pengguna medsos.Perlu berhati-hati menggunggah data-dat pribadi,termasuk nomor telepon."Sehingga bisa membatasi apa yang yang Facebook & pihak ketiga lihat dari akun-akun kita.By device,kalau di Facebook kita terbuka full,kecuali si user-nya itu melakukan setting ulang di fitur keamanannya,"terang dia.


                                   *Cara membatasi Akses Aplikasi Pihak Ketiga*
Meski pencurian data Facebook terjadi pada tahun 2013 & 2014,ada kemungkinan praktik tersebut terjadi sampai sekarang karena itu pengguna Facebook tetap harus waspada salah satunya adalah tidak sembarang log-in alias menyambungkan akun Facebook kita dengan aplikasi tertentu.Penelitian keamanan siber Communication & Information (CissRec) Ibnu Dwi Cahya mengungkapkan,salah satu modus penyalahgunaan data Facebbook adalah memainkan kuis dari pihak ketiga,biasanya kius tersebut sekadar untuk bahan bercanda & hasil kuis di-posting ke halaman Facebook kita.Menurutnya,aplikasi atau game seperti itu biasanya akan meminta pemberitahuan apakah mereka boleh mengakses data di Facebook atau tidak.Celakanya,ketentuan itulah yang biasanya tidak dibaca dengan seksama oleh pengguna Facebook.lamtaran kebelet ingin main game atau kius,pengguna asal tekan tombol "yes'/ya atau next (berikutnya).Sebagai langkah pencegahan,pengguan media sosial itu harus bisa menghapus atau membatasi hak akses informasi data pada aplikasi.Cara itu bisa Anda lakkukan sendiri,bisa via aplikasi Facebook di ponsel maupun via website Facebook.Caranya sederhana,Anda cukup masuk ke menu settingan alias pengaturan pada laman Facebook,setelah itu untuk versi mobile,Anda tinggal cari Acoount Setting atau pengaturan akun lalu lanjutkan dengan memencet tulisan Apps.Sementara itu,untuk versi website,Anda bisa langsung menuju ke tulisan Apllication (Aplikasi),nah kemudian Anda masuk ke logged in with Facebook (masuk dengan Facebook)Jika kerap log-in ke sebuah aplikasi lewat Facebook,di menu tersebut Anda akan menjumpai deretan nama aplikasi pihak ketiga yang pernah Anda gunakan.Aplikasi0aplikasi itulah yang rentan mengakses & memanfaatkan data pribadi Anda di Facebook.Anda bisa mencentang aplikasi tersebut,lalu tekan remove alias hapus.Atau,kalau Anda masih merasa butuh dengan aplikasi tersebut atau ingin membiarkan aplikasi itu tersambung dengan Facebook Anda,cobalah kurangi hak akesnya.Caranya,tekan tulisan view atau lihat (untuk versi mobile) sedangkan untuk versi website,Anda bisa tekan gambar pensil (akan keluar tulisan edit settings atau edit pengaturan).Biasanya akses yang bisa dilakukan pihak ketiga terhadap Facebook kita adalah provile kita,daftar pertemanan,tanggal lahir,& alamat email.Nah,Anda bisa menghilangkan centang-centang yang ada di sana,semuanya bisa dihilangkan kecuali akses terhadap profil kta.Kalau ingin menghilangkan akses terhadap pofil kita,ya terapkan cara diatas,yakni me-remove atau menghapus aplikasi tersebut dari Facebook kita.

                                                          *Tahukah Anda?*
                               #Perjalanan kebocoran data pengguna Facebook#
-17 Maret ; New York Times & The Guardian merilis laporan bahwa Cambrigde Analytica (CA) mencuri data 50 juta pengguna Facebook & menyalahgunakannnya.
-18 Maret : Legislator Inggris & AS meminta Facebook menjelaskan bagaimana CA bisa mencuri data pengguna.
-20 Maret : CA memecat Chie Executive Alexander Nix.Itu terjadi setelah Channel 4 menyiarkan video undercover saat Nix mengklaim kampanye on-line CA memiliki peran besar dalam kemenagan Donald Trump di Pilpres 2016.
-21 Maret : CEO Facebook Inc,Mark Zuckerberg memperkenalkan alat baru untuk mencabut izin aplikasi yang akan mengakses data pengguna.
-27 Maret : Mark Zuckerberg menolak permintaan majelis rendah Inggris untuk bersaksi tentang skandal terkait Pilpres AD tahun 2016,pada hari yang sama,dia menyanggupi permintaan kongres AS untuk bersaksi.
-4 April : Facebook menyatakan,data penggunanya yang diambil CA mencapai 87 juta orang,termasuk 1 juta diantaranya di Indonesia.
)Di kutip dari Jawa Pos,Halaman 1,6 April 2018).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label : KEGIATAN