Jumat, 09 Maret 2018

Youth Voices Against Child Marriage in International Women's Day,wawancara dengan Direktur Girls Not Bride : Princess Mabel Martine Wisse Smit dari Belanda ; Sadarkan Dulu Pemangku Kebijakan.

Putri Kerajaan Belanda Mabel Martin Wisse Smit punya perhatian khusus soal kasus pernikahan anak di Indonesia.Berikut petikan wawancara Jawa Pos dengan Putri Mabel yang juga Direktur organisai Grils Not Bride itu.
*Apa yang membuat Anda tergerak untuk mengakiri pernikahan anak?
-8 tahun lalu Saya sudah mengurus HAM & Keadilan selama 15 tahun.Tapi,saya tidak pernah tahu soal pernikahan anak.Saya pikir ada 1 juta anak dalam setahun yang menikah,atau mungkin 2 juta atau 5 juta.Saya akhirnya mencari di Google,& ternyata jumlahnya 15 juta.Ini angka yang sangat besar & tidak ada satu pun yang membicarakan hal tersebut.
*Apa saja dampak buruknya?
-Cukup banyak.Untuk perempuan yang kemudian hamil berpotensi keguguran,anak & ibu sama-samaa rentan penyakit,kualitas anak yang di lahirkan rendah,serta gizi buruk.Yang menjalani pernikahan anak juga bisanya putus sekolah.
*Faktor pemicunya apa saja?
-Banyak faktor.Mulai tingkat pendidikan yang rendah,ekonomi yang juga rendah,tradisi,agam & lainnya.Kebanyakan dari mereka tidak menyadari bahwa pernikahan anak itu sangat berbahaya.
*Apa solusi yang tepat untuk mengakhirinya?
-Kita punya PR (Pekerjaan Rumah) untuk menyadarkan para pemangku kebijakan bahwa pernikahan anak bisa sangat membahayakan bagi anak tersebut.Pemangku kebijakan yang saya maksud adalah guru,para orang tua,pemuka agama,pemimpin adat,atau siapa pun yang punya kekuatan untuk menentukan usia pernikahan anak.Mereka harus sadar itu dulu.lalu,kia berikan solusi.Pendidikan adalah solusinya.
(Di kutip dari Jawa Pos,9 Maret 2018).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label : KEGIATAN