Senin, 12 Februari 2018

Ramai-Ramai Perangi Kecanduan Medsos dan Internet:Bikin Depresi dan Tak Bahagia.

Fokus Dunia-Candu media sosial & internet telah begitu gila.Ia bisa mecabut nyawa.Meskipun juga bisa menggerakkan masyarakat lebih baikWalailak Sukuma kehilangan nyawa,Kamis (8/2).Penyebabnya sepele.Dia berswafoto dengan latar kereta api yang meninggalkan Stasiun Bangkok,Thailand.Nahas,perempuan 26 tahun itu tak melihat kereta yang baru masuk ke stasiun tersebut.Sukuma tertabrak.Kakinya terlindas & terseret kereta.Dia meninggal di Rumah Sakit.Sukuma bukan satu-satunya yang tewas karena berswafoto eksstrm.Pada tahun 2016 di Thailand,ada 70 orang tewas dengan alasan yang sama.Jumlah itu melonjak tajam jika dibandingkan pada 2014,saat itu hanya 15 orang yang meregang nyawa gara-gara ingin eksis.Di India,karena begitu seringnya orang tewas gara-gara berswafoto,pemerintah sampai menerbitkan tip-tip berfoto yang aman.Selain itu,ada 16 lokasi yang dilarang digunakan untuk berfoto ria karena kerap mengakibatkan celaka.Forbes menggunggah penelitian yang dilakukan Carnigie Mellon University di Pittsburgh,Pennsylvania,AS & Indraprasta Institute of Information di New Delhi,India,terkait dengan kematian akibat berswafoto sepanjang Maret 2014-September 2016.Hasilnya,India berada di posisi pertama & di susul Pakistan serta Amerika Serikat (AS).Kian meningkatnya pengguna internet & media sosial (medsos) membuat orang berlomba-lomba mendapatkan foto yang bagus untuk di unggah.Medsos menjadi candu & sulit ditinggalkan.Penderita nomofobia (no mobile phone phobia) juga terus meningkat.Di Tiongkok,bahkan ada kamp yang didesain khusus untuk mengatasi para pecandu internet.Efek negatif internet juga diakui para mantan pegawai Facebook & Google.Mereka kini menyerukan kampanye yang di beri nama The Truth About Tech untuk memerangi kecanduan media sosial & telepon genggam.Orang di balik kampanye tersebut adalah mantan designer Google Tristan Harris & mantan investor sekaligus penaihat Faceebook Roger McNamee.Bersama para mantan pegawai lainnya,mereka membentuk organisasi yang di beri nama The Cednter of Humane Technology.Organisasi tersebut didanai Common Sense Media.Dalam websitenya mereka menyatakan bahwa Snapschat,Instalgram,Facebook & Youtube bukanlah produk netral.Mereka adalah bagian dari sistem yang didisain untuk membuat kecanduan."Perusahaan teknologi tengah melkukan eksperimen besar-besaran & real time kepada anak-anak kita,"ujar CEO Commom Sense Media James Steyer kepada The Guardian.Berdasarkan penelitian Common Sense Media,remaja belasan tahun rata-rata menghabiskan 9 jam per hari untuk berkutat denga medsos.Psikolog & Pendiri IGen Consulting Jean Twnge mengungkapkan bahwa orang yang kerap menggunakan media digital,65% berpeluang tidak bahagia,&27% lebih berpeluang depresi.Berbagai penelitian tentang efek negatif kecanduan sosial membuat banyak orang berhenti.Desember lalu mantan eksekutif facebook Camath Palihapitiya mengungkapkan bahwa dirinya merasa bersalah karena membantu menciptakan alat yang merusak struktur sosial.Dia juga telah melarang anaknya menggunakan facebook.Januari lalu,2 perusahaan investor apple yaitu Jana Partners LSS & California State Teachers Retirement System membuat surat terbuka yang isinya mereka meminta Apple membuat alat untuk membantu anak-anak memerangai kecanduan pada gawai yang mereka buat.Mereka mengusulkan dibuat komite yang berisi para pakar untuk melakukan penelitian.Misalnya denga melibatkan spesialis tumbuh kembang anak.Dalam surat itu juga di sebutkan beberapa penelitian tentang efek negatif telepon pintar & medsos terhadap Fisik & mental anak.Misalnya meningkatnya resiko depresi & bunuh diri serta sulit fokus pada tugas sekolah.American Academy of Pediatic menyatakan bahwa pengguna internet & medsos memilih keuntungan sekaligus resiko bagi remaja.karena itulah,mereka meminta setiap keluarga membuat aturan sendiri,misalnya membatasi waktu penggunaan medsos & internet.

                                      *Rona-Rona Media Sosial*
#Sebanyak 3.028 miliar penduduk dunia aktif menggunakan media sosial pada Agustus 2017.
#Pemerintah Iran menciptakan internet halal yang membatasi akses penduduk ke medsos,seperti Facebook,Youtube & instalgram.
#Tiongkok memiliki sistem sensor yang di sebut Great Firewell,kamp-kamp untuk orang yang kecanduan internet juga banyak bermunculan di Negeri Panda tersebut.
#Jepang menggunakan medsos sebagai media konseling untuk mencegah bunuh diri.
#Monalisa Perez menembak pasangannya,Pedro Ruiz,di dadanya pada Juni 2017 agar terkenal di You tube.Ruiz hanya membawa buku ensiklopedia untuk melindungi diri.Dia akhirnya tewas di hadapan putranya yang masih berusia 3 tahun.

                                *Cek media sosial turunkan produktivitas*
Patah hati membuat Daisy berusaha menghindari mantan kekasihnya.Perempuan asal Manchester,Inggris itu akhirnya tak lagi membuka akun facebooknya,dengan harapan dia tak lagi melihat wajah sang mantan bersliweran di-wall-nya.Daisy mengungkapkan sudah lama ingin berhenti bermain facebook,tapi selalu tertunda.Bukan tanpa alasan Daisy ingin bebas dari meia sosial.Perempuan 23 tahun itu kerap merasa gelisah,depresi & gagal setiap kali melihat unggahan status kawan-kawannya.Semua orang seperti pergi jalan-jalan,bertunangan atau mendapatkan keberuntungan-keberuntungan lainnya.Di lain pihak,dirinya masih begitu-begitu saja.Daisy merasa hidupnya berubah menjadi lebih baik setelah meninggalkan medsos.Kini dia lebih sering bertemu langsung dengan kawan-kawannya,mengobrol & saling bercerita dengan bertatap muka."Kini saya merasa tak terlalu gelisah & gagal,"Tegasnya.Daisy bukan satu-satunya.Saat ini banyak orang yang mulai meninggalkan medsos atau setidaknya hanya punya 1 akun.Profesor komunikasi University of Wisconsin-Madison Joanne Cantor PhD mengungkapkan bahwa medsos kerap mengganggu penggunanya.Seseorang yang tak lagi khawatir dengan akun medsos-nya akan bisa meningkat produktivitasnya.Senada,American Psycologycal Asossiation memngungkapkan bahwa mengecek status di facebook sembari mengerjakan proyek penting bisa mengurangi produktivitas hingga 40%.
(Di kutip dari Jawa Pos halaman Internasional,11 February 2018).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label : KEGIATAN