Jumat, 02 Februari 2018
Nazma Khan,Kuatkan Tenggang Rasa Lintas Agama Lewat "World Hijab Day",Ajak Nonmuslimah Merasakan Berkerudung Sehari.
World Hijab Day lahir dari gagasan Nazma Khan.Perempuan 35 tahun itu ingin memberikan pengalaman,bukan sekadar pemahaman,tentang jilbab.Sejak 2013,dia mengajak seluruh perempuan di seluruh penjuru dunia untuk memakai jilbab.Setidaknya selama 1 hari sebagai bentuk solidaritas."Saya sudah kenyang di rundung karena memakai jilbab,"kata Khan membuka wawancaranya dengan Al-Jazeera pada Rabu (31/7).Hijrah ke Amerika Serikat (AS) dari Bangladesh.Khan yang saat itu berusia 11 tahun langsung sadar bahwa dirinya berbeda.Di sekolah,hanya dia yang memakai jilbab.Di lingkungan tempat tinggalnya,kawasan Bronx di New York City,hanya anggota keluarganya yang berjilbab.Hampir setiap hari Khan menjadi bulan-bulanan teman di sekolah & di sekitar rumahnya."Setiap hari ada saja yang melecehkan saya.Di ludahi,di kejar-kejar.diolok-olok,di sebut teroris,di sebut Osama Bin Laden,"ujarnya lantas tersenyum.Perundungan yang menghampiri Khan sejak duduk di Sekolah Dasar itu berlanjut sampai dirinya dewasa.Semua tersebut membuat dia kebal.Bukan menyerah & putus asa,Khan malah tergerak untuk menularkan kesabaran & kekuatannya kepada para muslimah yang lain.Bukan hanya di Negeri Paman Sam,melainkan di seluruh dunia.Caranya,melayani curhat di jagat maya.Khan memilih media sosial sebagai sarana untuk mengobarkan semangat para muslimah di belahan dunia lain yang juga menjadi korban perisakan gara-gara memakai jilbab."kisah-kisah yang mereka tuliskan itu membuat saya merasa sedang berkaca.Saya melihat diri saya sendiri dalam diri mereka,"tutur Khan.karena itu,dia mencetuskan World Hijab Day pada 2013.Dia memilih tanggal 1 Februari sebagai tonggak peringatan.Pada hari itu,dia mengajak semua perempuan memakai jilbab.Tujuannya hanya 1,yakni membangkitkan tenggang rasa terhadap muslimah yang berjilbab.Jilbab,menurut Khan,bukanlah simbol eksklusif,juga bukan penghalang.Untuk memahaminya,dia mengajak untuk merasakan jadi perempuab berjilbab setiap 1 Februari."Denagn mrnjadi diri saya 1 hari saja tiap WHD,perempuan-perempuan di seluruh Dunia akan mengerti bahwa saya & mereka semua sama.Tidak berbeda,"paparnya.Saat ini,WHD punya sedikitnya 70 duta di lebih dari 45 negara.Tidak semua duta tersebut adalah muslimah.Ellie Lloyd,duta WHD di Qatar,sudah 5 tahun ini ini,tiap tanggal 1 Februari,dia memakai jilbab.Dia juga memakaikan jilbab pada putrinya yang berusia 11 tahun."Memakai atau tidak memakai jilbab,tiap perempuan berhak untuk di hormati & di hargai."tegas perempuan asal Inggris tersebut.Kemarin.Llyod menggelar lunch untuk memperingati WHD di salah satu hotel mewah di Kota Doha.Di AS,acara tahunan tersebut selalu mengundang perhatian.Sejumlah kampus menggelar tutorial memakai jilbab.Salah satunya adalah University of Southern Mississippi.Acara yang di pandu para pengurus Moslem Student Association (MSA) itu ramai peminat.Ketua MSA Sumar Beauti mengatakan bahwa jilbab atau penutup kepala tidak eksklusif milik muslimah.dalam agama Katolik pun,para suster memakai tutup kepala.Bersama dengan timnya,Beauti mengajari mahasiswi-mahasiswi non muslim yang datang ke acaranya cara memakai jilbab.Selain menggelar acara-acar yang bersifat fun,Khan juga memanfaatkan WHD untuk mengkritik kebijakan anti muslimah di tempat kerja."Trennya kian meningkat & saya sangat khawatir,"ungkapnya.(Di kutip dari Jawa Pos halaman Internasional,2 Februari 2018).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar