Jumat, 02 Februari 2018

Kejadian Luar Biasa (KLB) Campak Dan Gizi Buruk Di Papua Usai.

Jakarta-Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memastikan Satgas Kesehatan sudah menjangkau seluruh kampung di Kabupaten Asmat.Keterangan itu sekaligus menegaskan bahwa Kejadian Luar Biasa (KLB) di wilayah tersebut selesai.Selanjutnya,Prajurit TNI di beri tugas memantau & mendampingi masyarakat agar tidak kembali terserang campak maupun gizi buruk.Sesuai laporan serta hasil peninjauan kemarin (1/2),Hadi menyampaikan bahwa hanya laporan dari 27 kampung yang belum di terima petugas di Agats maupun Timika,sedangkan laporan dari 197 kampung lainnya sudah di sampaikan personel gabungan yang di kerahkan sejak Selasa (16/1).Berdasar data terakhir yang di terima Kodam XVII?Cendarwasih,Satgas Kesehatan sudah memberikan vaksin kepada 13.960 anak.Mereka juga sudah mengobati 867 anak menderita campak & 220 anak gizi buruk.Dengan perician, 647 anak penderita yang terkena campak & 220 anak gizi buruk.Kemudian,data itu mencatat jumlah total meninggal sebanyak 72 jiwa."Tindakan dokter & paramedis lebih lanjut adalah mendatangi,memantau & memeriksa pasien yang sudah pulang,"ucap Hadi.Tugas tersebut berlaku mulai kemarin smpai 9 bulan ke depan.Mantan Kasau itu memastikan ank buahnya siap melaksanakan tugas tersebut.Mereka juga bakal menjalin kerja sama dengan instansi,lembaga,serta kementerian lain agar pemantauan lebih efektif.itu perlu lantaran kendala komunikasi & transportasi harus di pecahkan bersama-sama.Untuk saat ini,sambung Hadi,pihaknya sudah menyiapkan alat komunikasi bertenaga matahari yang bisa diandalkan untuk bertukar informasi dari kampung ke distrik.Sedangkan untuk menutup kebutuhan alat transpotrasi jalur air,dia sudah memerintah TNI-AL mengirim tambahan armada."TNI akan membantu membuka jalur transportasi dengan mengerahkan kapal aAngkatan Laut yang besar maupun lebih kecil melalui sungai & rawa-rawa untuk untuk masuk ke 224 kampung di Asmat,"terangnya.Lebih lanjut,Panglima berjanji segera berkoordinasi dengan semua pihak yang punya tanggung jawab membantu masyarakat di Kabupaten Asmat,baik yang berkaitan dengan persoalan pangan,pendidikan,maupun masalah lainnya."Sehingga Mabes TNI akan berkoordinasi dengan kementerian dalam rangka pendampingan pertanian,perikanan, & pendidikan,"ucap Hadi.Kapuspen TNI Mayjen TNI M.Sabrar Fadhilah menuturkan,hasil kunjungan Panglima ke kabupaten Agats kemarin bakal di sampaikan kepada Presiden Joko Widodo."Untuk di tindak lanjuti oleh kementerian & bidang-bidang lain,"ujarnya.Sabrar mencontohkan,kementerian Pertanian bakal diminta membantu masyarakat agar punya kemampuan lebih baik dalam bercocok tanam.Tujuannya,ketahanan pangan masyarakat di kabupaten Asmat meningkat."Supaya masyarakat di sana ( Kabupaten Asmat ) juga punya ketahanan pangan dengan bertanam sendiri,"terangnya.Selain Kementerian yang membidangi masalah pangan & pendidikan,pihaknya bakal minta bantuan Kementerian lain,misalnya Kemenkominfo.Mabes TNI akan meminta mereka menyediakan akses informasi & komunikasi yang lebih baik."Saya kira itu nanti akan semua bagian,"ujarnya.Sementara itu,Menteri Kesehatan Nini F>Moeloek mengakui,jumlah dokter di Papua,khususnya di Asmat,masih minim.Saat ini di Kabupaten Asmat ada 13 puskesnas.Selain itu,ada 1 RS baru yang sedang di bangun.Jumlah tenaga kesehatannya hanya 177 orang."Dokternya hanya 7,(termasuk) dokter spesialis 1 orang,dokter bedah,"terangnya di kompleks istana kepresidenan kemarin.Hingga saat ini,sudah ada sekitar 13.300 anak di Asmat yang diimunisasi campak untuk jangka pendek.Langkah berikutnya,imunisasi tetap dilakukan rutin."Kalau bisa di ulang saja (semua) dari imunisasi wajib & juga imunisasi lanjutan itu,bisa kami lakukan,"tutur Nila.(Di kutip dari Head Line Jawa Pos,2 Pebruari 2018).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label : KEGIATAN