Sabtu, 10 Februari 2018

Hari Pers Nasional (HPN) 2018 :Jaksa Pun Belajar Menulis.

Menulis itu mudah.Menulis bukan persoalan yang sulit.Dan menulis bisa dilakukan siapa saja.Namun,untuk menulis yang indah,membutuhkan cara atau trik khusus,Hal inilah yang tersirat dalam workshop jurnalistik bertajuk : Jaksa menulis yang di gelar Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Mojokerto & Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Mojokerto,di Ayola Hotel jalan Benteng Pancasila,kemarin sore.Kerja sama tersebut dalam rangka memperingati rangkaian Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2018.Sejumlah narasumber yang berlatar belakang wartawan memberikan pemahaman tentang cara menulis yang benar & sesuai dengan kaidah jurnalistik."Menulis itu sangat mudah.Sederhana sekali.,"ujar Zaky Arizal.Pimpinan Radio Maja FM ini menerangkan,untuk bisa menulis,penulis cukup memahami rumus 5W+1H,yakni : what,who,where,whwn,why,&how.Dan,dengan struktur menulis piramida terbalik.Struktur ini menempatkan  informasi dengan urutan prioritas paling penting di bagian atas.Kemudian,paragraf selanjutnya hanya sebagai penegasan & penjabaran atas lead berita.Pun,demikian yang diungkapkan pemimpin redaksi Jawa Pos Radar Mojokerto,Abi Mukhlisin.Untuk menciptakan berita yang menarik,sebuah tulian harus mampu menyuguhkan news value.Yakni ; Magnitude (pengaruh),Proximity (kedekatan),actual impact (dampak),unusualness (luar biasa),Ketokohan,human interest (ketertarikan masyarakat),confict,surprising (mengagetkan), hingga informasi.Kajari Kota Mojokerto,Halila Rama Purnama menyatakan,pembelajaran menulis bagi para jaksa sebagai salah satu langkah memahami karakter informasi."Komunikasi melalui media.Selain face to face,harus ada langkah lain yang kita lakukan,"katanya.Selama ini,jaksa selalu bergelut dengan keilmuan.Namun,ilmu terxsebut sulit tersalurkan denagn baik."Selama ini hanya untuk diri sendiri saja,"paparnya.Dengan pintar menulis,paling tidak tulisan itu bisa didistribusikan melalui berbagi media agar dinikmati masyarakat luas."Hanya ada 2 yang besar di dunia ini,yaitu penulis & yang di tulis.Sekarang,tinggal kita mau memilih yang mana."ungkap pejabat berjilbab ini.Dalam pertemuan singkat itu,Halila sempat melontarkan perbedaan antara karya sastra & jurnalistik.Ia mengaku kebingungan untuk membedakan 2 tulisan tersebut.hal ini di jawab tegas oleh General Manager jawa Pos Mojokerto,Yanuar Yahya.Dia menjelaskan,sastra tak masuk dalam katagori berita.Karena,berita memiliki kaidah & batasan-batasan yang sangat jelas.Sementara,karya sastra merupakan tulisan bebas & bisa menari-nari."Kalau berita harus faktual.Ada peristiwa.Sedangkan,sastra sebaliknya,"pungkasnya.(Di kutip dar Radar Mojokerto,9 Februari 2018).           


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label : KEGIATAN