Selasa, 01 Agustus 2017

Tren Diare Di Kota Mojokerto Meningkat.

Tren penyakit diare mulai menunjukkan grafik peningkatan.Hal itu terlihat dari jumlah pasien diare yang dirawat di RSUD dr. Wahidin Sudiro Husodo kota mojokerto.Dibanding bulan juni lalu jumlah pasutri yang menjalani rawat jalan hanya 11 orang,sedangkan hingga akhir juli ini teejadi peningkatan hampir 3x lipat dengan 30 pasien.Dokter Spesialis Anak RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo ibu Triastutik,menjelaskan faktor penyebabnya adalah kurangnya menjaga kebersihan diri dari makanan.Diare bisa disebabkan karena virus bakteri dan intoleransi,karena makanan tertentu,ungkap dr.trias.Selain itu meningkatnya jumlah pasien juga dipengaruhi usai lebaran lalu,pasalnya mobilitas masyarakat yang semakin tinggi sehingga membuat badan menjadi drop dan imunitas menurun.Dr.Trias menjelaskan kebanyakan pasien yang dirawat di RSUD dr.Wahidin Sudiro Husodo adalah diare yang disebabkan oleh virus.Diare yang diakibatkan karena virus bisa membuat pasien mengalami "dehidrasi".Kalau dehidrasi berat tentu komplikasinya bisa kesadarannya menurun,terangnya.Pasalnya gejala yang dialami adalah mengalami watery diarrhea atau buang air besar dalam bentuk cair dan cenderung mengeluarkan banyak keringat,karena diarenya cair maka yang harus diwaspadai adalah dehidrasi,terangnya.Dihidrasi bisa ditandai dengan matanya yang cekung dan berat badan menurun,tetapi bagi orang awan yang tidak melihat dengan kasat mata,bisa dilakukan dengan mengamati produksi urine anaknya.Menurut dr.trias pada anak normal setiap 6 sampai 8 jam buang air kecil minimal 1 kali,jadi kalau sudah kurun waktu itu anak tidak buang air kecil,hati-hati anak sudah mulai dehidrasi,urainya.Apabila penyebabnya adalah "bakteri"bisa jadi komplikasinya bisa lebih berat sebab bakteri memiliki sifat yang sistematik,biasanya gejala yang dialami nyeri perut dan panas tinggi.Karena sistematik bakteri bisa beredar ke seluruh peredaran darah yang ditakutkan itu bisa radang otak,paparnya.Dr Trias menyatakan indikasi anak terserang diare adalah buang air besar lebih dari 2 kali per hari,dengan catatan kepadatannya berubah dari biasanya,artinya BABnya lebih cair dari biasanya.Dr Trias menyarankan salah satu cara agar terhindar dari diare adalah "menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat(PHBS)khususnya pada anak-anak.Pasalnya sebagian besar pasien diare adalah BALITA,karena masih belum mampu menjaga kebersihan diri dengan baik.Hal itu bisa dilakukan dengan cara mencuci tangan sebelum dan sesudah makan atau mengolah makanan.Orang tua juga diminta untuk mengedukasi anak-anak sejak dini tentang PHBS.Terutama anak yang masuk dalam "fase oral"karena makanan apapun akan dimasukkan ke mulut.(Dikutip Radar Mojokerto 31 juli 2017).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label : KEGIATAN