Kamis, 12 Desember 2019

PERINGATI HKSN,GELAR JAMBORE DI HUTAN KOTA,RELAWAN DIGEMBLENG HADAPI POTENSI BENCANA.

MOJOKERTO-Kota Mojokerto dilanda hujan deras dan angin kencang.Cuaca ekstrem tersebut mengakibatkan puluhan rumah di Kelurahan Gunung Gedangan,Kecamatan Magersari mengalami bencana banjir.Tingginya genangan air membuat sejumlah warga terjebak dan segera membutuhkan pertolongan.Tanpa membutuhkan waktu lama,sejumlah relawan langsung terjun untuk mengevakuasi warga terdampak.Mereka dibawa ke tempat pengungsian yang lebih aman.Di belakang tenda,nampak sejumlah relawan lainnya yang sibuk menyiapkan makanan di dapur umum.Atas kesiagapan itu,semua korban dapat diselamatkan.Pasalnya Kelurahan Gunung Gedangan,Kecamatan Magersari,telah ditetapkan menjadi Kampung Siaga Bencana Gajah Mada di Kota Mojokerto.Setidaknya,penanganan bencana itu lah disimulasikan dalam Jambore Relawan dalam rangka memperingati Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2019 di Hutan Kota,Kelurahan Pulorejo.Kecamatan Prajurit Kulon,kemarin.Agenda tersebut merupakan kali pertama dilaksanakan di Kota Onde-Onde.Plt Kepala Dinsos Sosial (Dinsos) Kota Mojokerto Sri Mudjiwati menjelaskan,diselenggarakannya Jambore Relawan Penanggulangan Bencana merupakan salah satu bentuk antisipasi dalam meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana.Agenda tersebut diikuti oleh 230 peserta dari perwakilan seluruh relawan se-Kota Mojokerto.Oleh karena itu,dalam jambore yang berlangsung mulai Jumat (6/12) hingga hari ini menggelar berbagai kegiatan pelatihan dan sosial.Mulai dari perkemahan besar,susur sungai,serta rangkaian aktivitas lain yang membangun kekompakan sekaligus kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana."Istilahnya sedia payung sebelum hujan.Karena bencana baik sosial maupun alam,bisa datang secara tiba-tiba.Jika tidak siap,maka akan berdampak kurang baik"terangnya.Kemarin,acara tersebut dibuka secara resmi oleh Wali Kota Ika Puspitasari bersama Direktur Polisi Pamong Praja dan Perlindungan Masyarakat Kemendagri,R.M.Arief Moelia Edie.Ning Ita mengatakan dengan mengusung tema "Mojokerto Peduli"diharapkan nantinya para relawan mampu bersinergi dengan pemkot dalam hal penanggulangan bencana."Saya kira dengan jumlah yang mencapai sebuah potensi yang cukup kuat,apalagi kalau nanti sudah dibekali dengan ilmu dan keterampilan yang berhubungan dengan kebancanaan"terangnya.Terlebih dengan hanya memiliki luasan 20,21 kilometer (km) persegi,wilayah dengan tiga kecamatan ini masuk dalam kategori daerah yang rawan bencana alam.Terutama yang selama ini kerap melanda adalah banjir.Di sisi lain,pemkot juga telah melangkah dalam melakukan berbagai upaya untuk pencegahan.Di antaranya dengan memperluas dimensi saluran air di puluhan titik,memperbesar kapasitas rumah pompa,serta membuat 1.000 lebih biopori yang khusus dibuat di permukiman padat penduduk."Dengan didukung kesiapan personel,maka akan menjadi sebuah kesiapsiagaan yang sudah kuat jika dimungkinkan terjadi bencana di Kota Mojokerto,khususnya banjir yang selama ini menjadi agenda tahunan"pungkasnya.(Dikutip Radar Mojokerto,7 Desember 2019).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label : KEGIATAN