Senin, 02 Desember 2019

Parade 1.000 Meter Batik Kota Mojokerto,Libatkan Puluhan Perajin,Usung 120 Motif Khas.

MOJOKERTO KOTA-Gelaran Mojospekta yang bertanjuk Sapasar Nang Kuto Mojokerto telah berakhir.Event yang digelar selama lima hari tersebut cukup menarik dengan menggelar parade 1.000 meter batik khas Kota Onde-Onde.Keriuhan terjadi di pusat Kota Mojokerto kemarin.Ya bertepatan dengan hari Minggu Pon (pasaran Jawa).Tak kalah meriahnya saat hari pembukaan,agenda penutupan tak kalah memikat.Digelar di Gelora A.Yani,Kota Mojokerto puncak agenda itu digelar dengan suguhan seri kolosal Mojopahit Babagan I.Markas dari tim Badai Biru- julukan Persem FC-itu seakan menjadi saksi atas lahirnya Kerajaan Majapahit.Sebuah kerajaan yang kelak menjelma dengan memiliki wilayah kekuasaan hingga melebihi Nusantara saat ini.Namun,untuk bisa menyaksikan kejayaan yang pernah dipimpin Raja Hayam Wuruk itu,para penonton harus bersabar.Bersabar menyaksikan seri kolosal yang bakal kembali digelar tahun depan.Sesaat setelah kolosal Mojopahit Babagan I berakhir,perhatian ratusan penonton yang hadir tertuju pada parade seribu meter batik.Ya karya yang telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya di tanah air itu dengan membentangkan kain batik hingga 1.000 meter atau 1 kilometer (Km).Kain batik tersebut diacak mulai dari Stadion A.Yani menuju Alun-Alun Kota Mojokerto.Parade yang kali pertama di gelar di Kota Mojokerto itu pun cukup menarik partisipasi masyarakat.Setidaknya,lembaran kain batik tersebut dibentangkan mulai dari warga umu,pelajar,hingga wisatawan.Walikota Ika Puspitasari,menjelaskan,digelarnya parade seribu meter batik tersebut bertujuan lebih mengenalkan secara luas karya batik khas Kota Mojokerto.Dia menyebutkan,perkembangan pembatik di Kota Mojokerto kian hari kian mengalami peningkatan yang signifikan.Ning Ita,sapaan Walikota,menyebutkan,pada awal kemunculan batik di Kota hanya berkisar 7 perajin.Namun,saat ini telah mengalami perkembangan yang cukup pesat."Dengan event yang kita selenggarakan ini merupakan bentuk apresiasi kepada mereka (perajin batik).Karena mereka mempercayakan diri untuk menggantungkan ekonomi dari dunia batik,"paparnya.Setidaknya,parade seribu meter batik tersebut melibatkan 6 usaha kecil & menengah /UKM & lebih dari 87 perajin batik lokal se-Kota Mojokerto.Dari bentangan 1.000 meter kain itu juga terbubuhkan karya sebanyak 120 macam motif batik.Orang nomor satu di lingkup pemkot ini menyebutkan dari ratusan motif tersebut,sebagian di antaranya bahkan telah dipatenkan menjadi karya batik khas Kota Mojokerto.Termasuk motif Sisik Grising yang dijadikan untuk tema Mojobatik Festival 2019 ini.Selain itu juga terdapat motif Bunga Matahari yang dijadikan pakaian khas daerah."Ada 19 yang sudah kita patenkan"tandasnya.Selain itu,beberapa motif yang telah hak patennya dimiliki oleh Kota Mojokerto adalah: -Motif Alas Mojopahit.
-Mrico Bolong
-Koro Renteng
-Lerek Kali
-Rawan Kloso
-Surya Mojopahit
-Bunga Matahari
-Daun Talas
-Kawung ceprot
-Mahkota Mojopahit
-Rawan Anggrek
-Satrio Manah
-Tepang Bulan
Serta sejumlah motif batik lainnya.Ning Ita menyebutkan,ke depan motif-motif yang berasal dari penggalian warisan budaya akan kembali patenkan supaya menjadi ciri khas dari Kota Mojokerto."Karena batik ini tidak hanya urusan ekonomi saja,tetapi memiliki filosofi yang cukup besar.Karena merupakan bagian dari budaya yang wajib kita lestarikan"pungkasnya (Dikutip Radar Mojokerto,25 November 2019).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label : KEGIATAN