Senin, 07 Oktober 2019

TORIQOH 78:TINGKATAN ILMU.

Saat khususiyah Ikatan Toriqoh Qodiriyah wa Naqsabandiyah (ITQON) di PP Darul Ulum Rejoso,Kamis (28/9),KH Cholil Dahlan menjelaskan tingkatan ilmu :
1.Ilmu yang menunjukkan mana yang benar dan mana yang salah namun tidak dilaksanakan"tuturnya.Pengasuh PP Darul Ulum Rejoso sekaligus Ketua MUI Jombang ini menjelaskan ada orang yang tahu bahwa salat itu wajib.Orang yang melakukan salat dapat pahala.Orang yang meninggalkan salat mendapat dosa.Namun walaupun tahu semacam itu,dia tetap tidak salat.Ada orang yang tahu bahwa puasa Ramadan itu wajib.Orang yang melakukan mendapat pahala.Orang yang meninggalkan salat mendapat surga.Ada orang yang tahu bahwa puasa Ramadan itu wajib.Orang yang melakukan mendapat pahala.Orang yang meninggalkan mendapat dosa.Tapi,meskipun tahu,dia tetap tidak mau puasa Ramadan.Ini tingkatan pertama.
2.Tingkatan kedua,orang yang ilmunya membimbing dia untuk melakukan sesuatu yang benar.Tahu bahwa menggunjing & membicarakan aib orang itu tidak tidak boleh.Dosanya seperti memakan bangkai orang yang digunjing.Lalu dia tidak lagi menggunjing.Tahu bahwa berbohong itu dosa.Lalu tidak berbohong.Ini tingkatan kedua.
3.Tingkatan ketiga,ilmunya membuat dia merasa nikmat melakukan amalan yang benar.Contohnya orang yang tahu Nabi Muhammad SAW bersabda,orang yang membaca "La illah Ha Ilallah satu kali dengan memanjangkan bacaannya.Maka 4 ribu dosanya akan dihapus oleh Allah SWT.Jika dosanya telah habis,yang ikut dihapus adalah doa kedua orang tuanya,keluarganya,anak-anaknya,tetangganya,hingga lingkungannya.Setelah tahu,dia semakin semangat & istikomah mengamalkan zikir zaher tiap usai salat.Sehingga muncul rasa nikmat dalam mengamalkannya,merasa ada sesuatu yang kurang.Ini tingkatan yang ketiga.
4.Tingkatan yang keempat,ilmunya membuat dia selalu rida kepada Allah SWT.Zikir Zaher & Sirri yang dia istikomahkan mempercepat masuknya kalimat Allah kedalam hati.Begitu masuk ke hati,lalu mengalir ke aliran darah.Melihat kelihatan Allah.Mendengar terdengar Allah.Melangkah & melakukan apapun ingat Allah."Kuabeh Gusti Allah,"tuturnya.Dia tidak lagi melihat peristiwa,namun siap yang menciptakan peristiwa itu yakni Allah SWT.Sehingga selalu rida kepada Allah SWT."Orang yang seperti ini makrifa kepada Allah SWT,"tegasnya.Makrifat inilah yang hendak dicapai & dituju warga Toriqoh dengan bimbingan guru mursyid.Sebab tanpa bimbingan guru sulit menggapainya.Bahkan tanpa guru berpotensi akan disesatkan oleh setan.(Di kutip dari Radar Jombang,Jawa Pos,7 Oktober 2019).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label : KEGIATAN