Minggu, 13 Oktober 2019

BINROHTAL 737:KETABAHAN PEJUANG.

Saat ngaji usai salat Duhur di masjid Polres Jombang,Selasa (8/10),pengasuh Pesantren Hidayatul Quran Tembelang,ustad Yusuf HIdayat,menyampaikan pentingnya tabah dalam berjuang."Dan orang-orang yang berjihad untuk mencari keridaan Kami,benar-benar akan Kami tunjukkan mereka ke jalan-jalan Kami.Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik"tuturnya mengutip QS Al-Ankabut 09.Dalam menjalankan perintah Allah dan rasulullah kita harus tabah.Tanpa ketabahan dan kesabaran,kita tidak mungkin bisa istikomah dalam beribadah.Terlebih dalam menjalankan tugas sebagai polisi memberantas kemaksiatan,kriminalitas dan kemungkaran.Sangat butuh ketabahan dan kesabaran.Ustad Yusuf lalu cerita,pada tahun ke-3 hijriyah,beberapa utusan dari kabilah Udal dan Qurah mendatangi Rasulullah mengirim utusan agar dapat mengajarkan Islam kepada mereka.Rasulullah lantas mengutus 10 sahabat dipimpin Ashim bin Tsabit.Namun di suatu tempat,mereka dijebak hingga ditangkap.Delapan orang wafat hingga tersisa Khubaib dan Zaid.Keduanya lantas dijual sebagai budak di Makkah dan diberi Bani Harists yang menyimpan dendam.Khubaiblah yang membunuh Harists bin Amir,seorang pemuka Makkah,pada perang Badar.Kihubaib sahabat Ansor yang dikenal bersifat bersih,pemaaf,teguh keimanan dan taat beribadah ini lantas disiksa.Hingga suatu hari salah seorang putri keluarga tersebut berteriak terkejut,memberitakan bahwa budak sekaligus tawanan mereka sedang santai dan tenang-tenang memakan buah anggur.Padahal buah tersebut sedang tidak musim di Makkah dan Khubaib pun diikat tangannya dengan rantai besi.Sebelum dieksekusi,Khubaib memohon agar diperbolehkan salat dua rakaat.Usai salat,Khubaib menoleh kepada para algojo yang mengawasinya sambil berkata."Seandainya bukan karena dikira takut mati,maka aku akan menambah jumlah rakkat salatku.Kemudian Khubaib melantunkan sebait syair : Mati bagiku tak jadi masalah.Asalkan dalam rida dan rahmat Allah.Dengan jalan apa pun kematian itu terjadi.Asalkan kerinduan kepada-Nya terpenuhi.Kuberserah kepada-Nya Sesuai dengan takdir dan kehendak-Nya.Setelah itu ,Khutbaib disalib pada sebuah tiang kemudian dipanah.Dalam keadaan demikian,seorang pemuka Quraisy menghampirinya dan berkata."Sukakah engkau bila Muhammad menggantikanmu sementara kau sehat wal afiat bersama keluarga?"."Demi Allah"jawab Khubaib."Tak sudi aku bersama anak istriku selamat menikmati kesenangan dunia,sementara Rasulullah terkena musibah walau oleh sepotong duri"."Demi Allah,belum pernah aku melihat kecintaan manusia lain,seperti halnya sahabat-sahabat Muhammad terhadap Muhammad"kata Abu Sufyan suatu hari,mengenai para sahabat Rasulullah.Tanpa ampun lagi,pedang algojo menghabisi Khubaib.Namun sebelum ruhnya meninggalkan raga.Khubaib sempat berucap."Ya Allah,kami telah menyampaikan tugas dari Rasul-Mu,maka mohon disampaikan pula kepadanya esok,tindakan orang-orang itu terhadap kami."Hingga akhirnya rasulullah mengirim utusan untuk memakamkannya secara baik.Walaupun saat itu di Madinah belum ada yang mengetahui peristiwa tersebut sama sekali.(Dikutip Radar Jombang,11 Oktober 2019).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label : KEGIATAN