Jumat, 04 Oktober 2019

Binrohtal 714 : 20 Tahun Penantian

Saat ngaji usai salat Duhur di masjid Polres Jombang,Kamis (3/10) pengasuh Pesantren Tebu Ireng putri,KH Fahmi Amrullah Hadzik menjelaskan pentingnya berpikir positif dengan apapun yang mengenai diri kita."Terkadang kita mendapat perlakuan yang tidak mengenakkan dari orang lain.Yakinlah bahwa hal itu adalah rencana Allah SWT terhadap kita untuk menerima takdir yang lain,"tuturnya.Gus Fahmi juga mengingatkan,banyak orang yang mempunyai cita-cita sederhana.Yang dilakukan pun sederhana.Bekerja dengan ikhlas,menerima gaji secukupnya,membelanjakan uang secukupnya untuk keperluan hidup & sedekahnya melebihi kebutuhan hidup.Hatinya pun merasa bahagia dengan hal itu."Doa orang yang saleh,siapapun dia,cepat atau lambat akan dikabulkan oleh Allah SWT,'tegasnya.Gus Fahmi lalu cerita Syekh Ibrahim bin Adham.Suatu malam dia berniat menginap di masjid.Tapi ternyata dilarang oleh penjaga masjid.Penjaga masjid bahkan menyeretnya ke tempat pembuangan sampah.Di situ Ibrahim melihat orang yang menyalakan dapur api."Assalamualaikum,"sapa Ibrahim.Pria tersebut hanya menoleh ke kiri & ke kanan.Baru setelah rampung dengan aktivitasnya,ia membalas salam orang asing yang menghampirinya itu."Mengapa kau tak menjawab salamku dengan segera?"tanya Ibrahim."Aku ini pegawai,saya khawatir sibuk dengan urusan di luar pekerjaaanku,sehingga berdosalah aku,".Ibrahim bertanya,aku juga melihatmu tadi memengok ke kanan & ke kiri? "aku tidak tahu dari mana malaikat maut bakal mendatangiku,"jawab pria itu.Ibrahim lantas bertanya hal-hal pribadi.Berapa kau di gaji per hari?"Satu plus seperenam dirham.Seperenam dirham untuk kebutuhanku sendiri,satu dirham untuk keponakan-keponakanku.Anakku sendiri sudah meninggal.Sudah 20 tahun aku menghidupi anak-anak saudaraku itu,".Saudara kandung?" bukan."Saudara-saudari saya dijalan Allah SWT,".Ibrahim tersentuh mendengarnya.Ternyata ia sedang berhadapan dengan orang yang istimewa.Yakni,pria yang sangat bertanggung jawab & sangat amanah terhadap pekerjaannya,selalau insaf akan kepastian datangnya kematian,serta amat dermawan kepada orang lain atas dasar persaudaraan universal.Ibrahim lalu bertanya,apakah kau ada permohonan kepada Allah?"Ya,selama 20 tahun aku memiliki permintaan kepada Allah namun sampai kini belum terkabul".Apa itu?"Aku memohon dapat berjumpa Ibrahim bin Adham,lalu aku meninggal dunia".Ibrahim lantas mengungkap bahwa dirinya adalah orang yang ia tunggu puluhan tahun itu.Sontak,pria dermawan itu melompat dan merangkul Syekh Ibrahim dengan penuh haru.Atas permintannya,Ibrahim meletakkan kepala si pria dermawan itu di atas batu.Dengan lirih,terdengar suara."Tuhanku,Engkau telah kabulkan doaku,maka gemgamlah sekarang,aku menuju ke haribaan-Mu".Sesaat kemudian,pria saleh yang amarah,zuhud,dan sangat peduli dengan orang lain melebihi kepentingan dirinya sendiri itu wafat dengan penuh kedamaian dan ketenangan.Sudah menjadi takdir Ibrahim bin Adham terusir dari masjid,untuk kemudian menerima takdir lain,yakni berjumpa dengan pelajaran luar biasa.(Dikutip Radar Jombang,4 Oktober 2019).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label : KEGIATAN