BINROHTAL 714:MENCICIPI KEMATIAN.

Saat ngaji usai salat Duha di masjid Polres Jombang,Kamis (5/9),KH Nur Hanan Lc dari Ma.ad Aly Tebuireng menjelaskan pentingnya mengingat kematian."Kita semua pasti mencicipi kematian"ucapnya mengutip QS Al Ankabut 57.Kematian bagi pelaku maksiat merupakan musibah.Karena dia akan mendapatkan siksa dari dosa-dosa yang telah dilakukan.Sebaliknya bagi orang yang beriman dan beramal saleh,kematian merupakan kebahagiaan.Karena dia akan menikmati balasan pahala dari amal-amal baik yang telah dilakukan."Inilah sebabnya,Rasulullah Muhammad SAW mengingatkan kita agar mempersiapkan tiga (3) hal yang dapat kita panen setelah mati"tuturnya.
1.Yakni Sedekah Jariyah alias Rezeki yang kita berikan untuk kemaslahatan orang banyak.Misalnya uang yang kita gunakan untuk menyumbang pembangunan masjid.Atau uang yang kita gunakan menyumbang lembaga pendidikan dan pondok pesantren.Juga harta yang kita gunakan untuk menyumbang pembangunan masjid.Atau uang yang kita gunakan menyumbang lembaga pendidikan & pondok pesantren.Juga harta yang kita gunakan untuk menyantuni anak yatim & fakir miskin.Harta yang kita konsumsi akan habis,sedangkan harta yang kita sedekahkan akan langgeng & bisa dinikmati hingg akhirat.
2.Ilmu yang bermanfaat.Yakni ilmu yang dipraktekkan & diajarkan."Ketika ngaji seperti ini,niatkan untuk dipraktekkan buat diri sendiri & diajarkan kepada orang lain,"sarannya.Mengajar tidak harus menjadi guru disekolah atau kiai di pesantren."Mengajar anak & istri di rumah itu namanya juga mengajar,"bebernya.Kepala keluarga punya kewajiban mengajar anggota keluarganya.Ilmu yang kita jalankan & tularkan,akan mendatangkan manfaat hingga akhirat.
3.Yakni anak yang saleh yang mau mendoakan.Inilah pentingnya mendidik anak agar saleh.Anak cerdas & pandai itu penting,namun anak saleh & mau mendoakan orang tuanya,jauh lebih penting.Untuk itu anak harus dibekali ilmu agama & didekatkan dengan orang-orang saleh.(Di kutip dari Radar Jombang,Jawa Pos,9 September 2019).