Minggu, 01 September 2019
BINROHTAL 708:ALLAH SWT MAHA MERUBAH.
Saat ngaji usai salat Duhur di masjid Polres Jombang,Kamis (29/8),Pengasuh PP Tebuireng Putri,KH Fahmi Amrullah Hadzik,menjelaskan pentingnya tidak merasa baik."Banyak orang merasa aman dan nyaman dengan 'maqom' atau kedudukannya saat ini.Ia merasa aman karena sudah merasa menjadi orang yang saleh,ibadahnya bagus,ilmunya tinggi.Padahal setiap saat,bisa saja maqomnya berubah"urainya.Allah SWT adalah zat yang maha membolak-balikkan hati hamba.Bisa,jadi ahli maksiat dibalikkan hatinya menjadi ahli taat.Dan bisa pula ahli taat dibalikkan hatinya menjadi ahli maksiat.Naudzubillah.Orang setingkat Syekh Abdul Qodir Aljilani yang bergelar ''sulthonul auliya'alias rajanya para wali saja masih khawatir kedudukannya dibalik oleh Allah SWT."Kita mestinya lebih khawatir,"ucapnya.Makanya ketika sujud atau sebelum salam kita dianjurkan berdoa "ya muobblibal qulub sabbit qolbi ala dinik wa ala imanik".Wahai Allah membolak-balik hati,tetapkanlah hatiku dalam iman dan Islam.Gus Fahmi cerita,suatu ketika Syekh Abdul Qodir bersama santri-santrinya berjalan melewati gang di kota Baghdad.Mereka bertemu pemabuk yang terbaring di selokan.Pakainnya kotor dan kumuh.Pemabuk itu memanggil Syekh Abdul Qodir seraya bertanya wahai Abdul Qodir,Allah itu maha kuasa atau tidak?Sambil tersenyum ramah Syekh menjawab tentu,Allah Maha Kuasa.Si pemabuk bertanya kembali,wahai Abdul Qodir,Allah itu Maha Kuasa atau tidak?Dengan tersenyum penuh kasih sayang,Syekh menjawab lagi.Pasti,Allah adalah Dzat yang Maha Kuasa atas segalanya".Untuk yang ketiga,pemabuk mengajukan pertanyaan yang sama."Wahai Abdul Qodir,Allah itu Maha Kuasa atau tidak?".Mendengar itu Syekh Abdul Qodir menangis tersedu.Beliau bersujud kepada Allah lalu berkata.Demi Allah,wahai saudaraku,Allah itu Maha Kuasa,Maha Kuasa,Maha Kuasa".Setelah itu Syekh Abdul Qodir memerintahkan santrinya untuk membawa pemabuk itu ke pondok dan memandikan.Mereka juga diperintahkan untuk memuliakan dan melayaninya dengan sebaik-baiknya.Para santripun bertanya,mengapa Syekh bersikap demikian,Syekh Abdul Qodir menjelaskan,maksud pertanyaan pertama pemabuk itu adalah Apakah Allah Maha Kuasa menerima taubatku atau tidak?Maka aku jawab,tentu.Allah Maha Kuasa untuk menerima taubatmu,Maksud pertanyaan yang kedua adalah Apakah Allah Maha Kuasa menjadikanku berada pada kedudukanmu?Maka aku menjawab,tentu,Allah Maha Kuasa untuk itu,Dan pada pertanyaan yang ketiga maksudnya,apakah Allah Maha Kuasa menjadikan-mu berada pada kedudukan?Pertanyaan ketiga inilah yang menyebabkanku menangis karena takut kepada Allah.Lalu aku jawab dengan hati tergetar,tentu.Allah Maha Kuasa,Maha Kuasa,Maha Kuasa.Pertanyaan itu pula yang mendorongku untuk bersujud dan berdoa kepada Allah agar tidak menjadikanku merasa aman terhadap rencana Allah.Semoga Allah memelihara kesehatanku dan menutupi aibku"(Dikutip Radar Jombang,31 Agustus 2019).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar