Senin, 06 Mei 2019
Kapal-Kapal Asing Di Tenggelamkan,Neraca Perdagangan Naik Setahun Bisa Tangkap 12 Juta Ton Ikan.
Jakarta-Keputusan Kementerian Kelautan & Perikanan/KKP menenggelamkan kapal asing yang tertangkap memang kontroversial.Tapi,setidaknya kebijakan tersebut memberikan efek positif.Neraca perdagangan ikan Indonesia menjadi nomor satu se-Asia Tenggara.Susi menuturkan,selama 4 tahun terakhir,jumlah ikan yang bisa ditangkap nelayan meningkat.Bahkan,sejauh ini ada 2 komoditas yang paling banyak diekspor,yakni tuna & Udang.Menteri Kelautan & Perikanan Susi Pudjiastuti menyatakan,Indonesia saat ini didaulat sebagai supplier tuna terbesar di dunia.Berdasar data KKP,Indonesia mampu mengekspor 915 ribu ton ikan selama januari hingga Oktober 2018.Jumlah tersebut meningkat dibandingkan 2017 dengan nilai ekspor 862 ribu ton ikan.Dari sisi nilai,Indonesia meraup USD 3,99 Miliar tahun ini.Meningkat 10,33% dari USD 3,61 miliar pada 2017."Sekarang efeknya sangat terasa.Produksi perikanan meningkat.Terutama dari perikanan laut.Bila pada 2013 jumlahnya mencapai 5,7 juta ton,sekarang sudah meningkat jadi 12 juta ton,"terang Susi.Dulu,lantaran volume penangkapan ikan sempat menurun,banyak warga pesisir yang juga berhenti menjadi nelayan.Apalagi pada 2001,lanjut Susi,ada aturan yang memperbolehkan kapal asing untuk menangkap ikan di perairan Indonesia.Susi yang kesal dengan kondisi itu mengusulkan kepada Presiden pada 2014 untuk memoratorium kapal tangkap ikan milik asing.Alhasil,terbit Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2016 tentang Sektor Perikanan Tangkap Nasional.Prepres tersebut mengatur bahwa investasi asing hanya untuk sektor pengolahan.Penangkapan ikan sepenuhnya diserahkan kepada nelayan Indonesia.Menurut dia,peraturan tersebut adalah landasan hukum utama agar para nelayan lokal bisa meemaksimalkan potensi sumber daya laut Indonesia."Akan tetapi,perhatikan juga alat penangkapannya.Kenapa cantrang dilarang?karena jika dibiarkan,populasi ikan di laut akan cepat habis.Ikan kecil-kecil belum layak panen ikut terangkat.Kalau nelayan kita disiplin,populasi akan tetap terjaga & produktif,"terangnya.(Di kutip dari Jawa Pos,6 Mei 2019).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar