Selasa, 07 Mei 2019

DLH KOTA MOJOKERTO TAMBAH RATUSAN TITIK BIOPORI,KURANGI GENANGAN,TINGKATKAN PENYERAPAN AIR.

MOJOKERTO KOTA-Semakin padatnya permukiman di Kota Onde-Onde membuat resapan air tanah kian hari terus mengecil.Guna mengembalikan daya resapan tersebut.Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mojokerto kembali menambah lubang resapan biopori baru di ratusan titik.Secara alamiah,biopori merupakan ruang atau pori dalam tanah yang dibentuk oleh makhuk hidup.Seperti mikroorganisme tanah maupun akar tanaman.Bentuk biopori menyerupai liang di dalam tanah dan bercabang.Sehingga,sangat efektif untuk menyalurkan air dan udara ke dalam tanah.Kepala DLH Kota Mojokerto Ikramul Yasak,memaparkan,biopori memilki banyak manfaat bagi lingkungan.Khususnya untuk meningkatkan kesehatan tanah.Karena dengan biopori mampu memperluas bidang penyerapan air.Namun,kata Yasak,karena semakin padatnya permukiman dan laju pembangunan di Kota Mojokerto,maka perlu didukung pembuatan lubang resapan biopori.Adapun penerapan teknologi lubang biopori itu bertujuan meningkatkan jumlah dan luas liang pori yang terbentuk ke segala arah di dalam tanah."Dengan bertambahnya luas liang pori,maka jumlah atau volume peresapan air ke dalam tanah akan semakin meningkat"terangnya.Dia memaparkan,sesuai dengan tujuan-nya,maka pemasangan lubang resapan biopori ditempatkan pada lokasi yang dilalui air,Atau bisa juga dibuat di tempat-tempat yang biasanya terdapat air tergenang pada saat hujan.Sedikitnya,pada tahap awal ini DLH telah memasang lubang resapan 125 titik.Jumlah tersebut itu di tiga ruang terbuka hijau.Antara lain;
-Famili Park Surodinawan sebanyak 30 titik.
-Taman Lalu Lintas Kota,ada 13 titik.
-Alun-Alun Kota Mojokerto ada 82 titik.
"Ini sebagai langkah awal saja.Nanti secara bertahap seluruh lingkungan di Kota Mojokerto kita imbau untuk menambah lubang resapan biopori"tandasnya.Tak hanya itu,teknologi resapan biopori juga ditekankan agar diterapkan di lembaga pendidikan,perkantoran,perusahaan,hingga rumah sakit.Diharapkan,semakin banyak jumlah biopori,maka akan mampu meningkatkan daya penyerapan terhadap air.Dengan demikian,bisa mampu meminimalisir risiko terjadinya genangan air.Tak kalah pentingnya,juga mampu menambah cadangan air di dalam tanah.Sehingga,bisa menjaga kelembaban tanah saat musim kemarau tiba."Karena biopori menjadi alternatif penyerapan air di kawasan yang lahan terbukanya sempit seperti di Kota Mojokerto ini"paparnya.

MAMPU KURANGI SAMPAH ORGANIK

Sementara itu,terdapat segudang manfaat dari pembuatan lubang resapan biopori.Di samping terbukti mampu membantu mengurangi genagan air,teknik lubang buatan ini juga bisa membantu mengurangi volume sampah organik.Kepala DLH Kota Mojokerto Ikromul Yasak menambahkan,biopori bukan hanya sebagai penyerapan air hujan ketika terjadi genangan.Peran penting lainnya juga mampu menjadi solusi mengurangi sampah organik."Karena biopori juga dapat mengubah sampah organik menjadi kompos,'imbuhnya.Dijelaskannya,cara tersebut dilakukan dengan secara rutin mengisi tiap-tiap lubang resapan biopori juga sampah organik Sehingga,didalamnya akan berlangsung proses pengomposan secara anaerobik oleh mikroorganisme tanah."Cara itu juga mampu membantu lubang biopori agar tetap berfungsi optimal,"katanya.Menurutnya,bahan organik yang bisa didapatkan dengan mudah dilingkungan sekitar.Diantaranya bisa berasal dari dedaunan atau potongan ranting dari sampah rumah tangga yang berasal dari sisa dapur.Atau juga bisa diambil dari sisa produksi pertanian yang sudah tidak bisa dimanfaatkan lagi."Semakin banyak biopori,maka bisa membantu mengurangi volume sampah organik kita,"tegasnya.Terlebih,jika proses tersebut dilakukan secara berkesinambungan.Setelah proses pengomposan rampung,maka kompos bisa diambil untuk dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman.Selanjutnya,lubang biopori bisa kembali diisi dengan sampah organik lainnya.(Di kutip dari Radar Mojokerto,Jawa Pos,7 Mei 2019).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label : KEGIATAN